Penyakit Tak Libur Saat Libur Lebaran, Waspadai Demam Berdarah Dan HFMD |
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 H/2024 M. Terlebih, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat.
Hal
tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), dr. M Syahril memalui press eilis yang diterima redaksi pada hari Senin
(8 April 2024).
“Pergerakan manusia
selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan
bayi dan balita,” kata dr. M Syahril di Jakarta.
Juru
bicara Kemenkes ini menyebut tercatat, hampir 6.500 kasus HFMD hingga
pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan
sebagian lainnya pada orang dewasa. Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa, di
antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171) DI Yogyakarta (561), dan
Jawa Tengah (464).
“Ada tren peningkatan,
ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu
Singapura,” jelas dr. Syahril.
dr. Syahril mengimbau
masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik
dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika
batuk atau bersin. Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung
dengan orang yang terinfeksi.
dr. Syahril juga
mengimbau pemudik untuk tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya untuk
mengurangi risiko adanya demam berdarah dengue.
“Sekalian lakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik
supaya tidak tertular Demam Berdarah,” ujar dr. Syahril.
Apalagi, dr. Syahril
menambahkan, di wilayah yang angka kasus demam berdarahnya tinggi.
Sebab, hingga pekan
ke-14 tahun 2024 atau April ini, tercatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah
di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455. Jumlah ini terus bertambah
dari pekan-pekan sebelumnya.
Lima kabupaten dan kota dengan kasus demam berdarah tertinggi
tahun ini di antaranya Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung
1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus,
dan Kota Depok 1.252 kasus
Sementara itu,
kabupaten dan kota dengan kematian
DBD tertinggi pada 2024, di antaranya Kabupaten Bandung dengan 25 kematian,
Kabupaten Jepara 21 kematian, Kabupaten Subang 18 kematian, Kabupaten Kendal 16
kematian, dan Kabupaten Bogor 13 kematian.
Editor : Aan