Kepala BNN RI Ajak Keluarga Klien Jadi Corong Rehabilitasi
KALBARNEWS.CO.ID (DELI SERDANG) - Mengakhiri kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Utara, Kepala BNN RI Marthinus Hukom mengunjungi Loka Rehabilitasi BNN di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Kamis (25/4/2024).
Kepala BNN RI didampingi oleh Deputi Pencegahan, Deputi Pemberantasan, Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat Deputi Bidang Rehabilitasi, serta Kepala Biro Humas dan Protokol meninjau pusat rehabilitasi yang diperuntukkan bagi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya tersebut.
Dalam kunjungannya, Kepala BNN RI berkesempatan untuk bertemu dengan keluarga klien rehabilitasi yang saat itu tengah menghadiri Family Support Group (FSG) di Loka Rehabilitasi BNN Deli Serdang.
Apresiasi disampaikan oleh Kepala BNN RI kepada keluarga klien yang telah mempercayakan BNN khususnya Loka Rehabilitasi Deli Serdang untuk melakukan perawatan kepada keluarga mereka yang terjerat dalam candu narkotika.
Kepala BNN RI berharap pengalaman baik yang mereka (klien dan keluarga klien) terima dapat disampaikan kepada lingkungan sekitar agar pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika yang masih takut untuk direhabilitasi dapat segera mengakses layanan tersebut.
"Saya berharap, Bapak/Ibu yang anggota keluarganya direhabilitasi di sini atas kesadarannya sendiri dapat menjadi corong BNN untuk menginformasikan kembali kepada keluarga, tetangga, atau orang-orang sekitar, bagaimana pendekatan rehabilitasi yang dilakukan oleh BNN sehingga mereka mau direhabilitasi dan mendapatkan pencerahan dari pengalaman keluarga Bapak/Ibu," imbau Kepala BNN RI.
Sementara itu kepada Kepala Loka Rehabilitasi BNN Deli Serdang dan para petugas layanan rehabilitasi, Kepala BNN RI menginstruksikan agar meningkatkan layanan yang diberikan serta menggencarkan informasi tentang rehabilitasi kepada masyarakat. Ia berharap lebih banyak lagi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika di wilayah Sumatera Utara yang mengakses layanan rehabilitasi, mengingat provinsi ini memiliki peringkat teratas dalam prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia. (tim Liputan)
Editor : Aan
