University Of Technology Sydney Rintis Teknologi Mutakhir Guna Tingkatkan Keberlanjutan Di Industri Antariksa
KALBARNEWS.CO.ID (SYDNEY) --
Tiga tahun lalu, komersialisasi industri antariksa Australia masih jauh dari harapan.(14 maret
2024)
Director, Business Development, UTS Tech Lab, Roger Kermode, bertemu dengan CEO, Space Machines Company (SMC), Rajat Kulshrestha. SMC adalah sebuah usaha rintisan teknologi mutakhir asal Australia. Sang CEO memiliki visi untuk membangun perusahaan yang dapat menginspeksi, memperbaiki, merelokasi, merawat, memutakhirkan, dan membuang pesawat antariksa agar industri antariksa menjadi lebih berkelanjutan.
Visi ini sejalan dengan rencana Pemerintah Federal
Australia untuk meningkatkan nilai ekonomi di industri antariksa nasional, dari
AU$ 4 miliar menjadi AU$ 12 miliar, serta menciptakan 20.000 lapangan pekerjaan
pada 2030.
SMC menempuh jalur yang tepat. Meski
demikian, pencapaian dua target tersebut, yakni pengembangan teknologi dan
komersialisasi, membutuhkan mitra yang menguasai keahlian akademik dan teknis,
serta memiliki fasilitas, peralatan, dan laboratorium mutakhir. UTS Tech Lab mampu
mengembangkan ekosistem inovasi agar SMC memperoleh akses peralatan mutakhir
yang sebelumnya disewa atau dibeli.
Kolaborasi ini sesuai dengan
inisiatif strategis UTS untuk meningkatkan investasi dalam kemitraan industri,
khususnya mendirikan sentra inovasi yang sejalan dengan strategi inovasi NSW.
Inisiatif strategis ini juga akan mengembangkan model riset tentang praktik
terbaik, serta membina budaya kolaborasi dan inovasi di universitas dan
jaringan mitranya.
Selain menciptakan lapangan pekerjaan
baru dan peluang riset baru bagi peneliti, kemitraan yang lebih erat dengan
mitra industri juga menghadirkan peluang kerja magang dan kelulusan bagi
mahasiswa. Saat ini, lebih dari 20% karyawan SMC berasal dari UTS—dan, SMC akan
terus berkiprah di industri antariksa.
Satelit Optimus telah diluncurkan ke
angkasa pada 5 Maret lalu. Peluncuran satelit ini juga mengawali era baru dalam
aspek keberlanjutan di industri antariksa, sebab Optimus menjadi satelit
komersial pertama di Australia yang mampu menyediakan layanan life-extension,
inspeksi, dan on-orbit assistance untuk infrastruktur
antariksa dan satelit lain.
University of
Technology Sydney (UTS) tercantum dalam daftar 100 universitas terbaik di
dunia, serta merupakan perguruan tinggi negeri dan universitas teknologi
terkemuka yang memiliki pengaruh global(Tim Liputan)
Editor
: Aan