Token Visa Dorong Peningkatan Senilai US$ 2 Miliar dalam Perdagangan Digital di Asia Pasifik
Di tengah lonjakan transaksi digital, Visa Token Service
memperlancar penyelesaian transaksi yang dilakukan pelanggan, mengurangi
insiden kecurangan pembayaran, dan meningkatkan otorisasi pembayaran
KALBARNEWS.CO.ID (SINGAPURA) -- Ekonomi digital
Asia Pasifik mengalami peningkatan lebih dari US$ 2 miliar[1] pada
2023 berkat penggunaan Visa Token Service (VTS),
seperti diumumkan Visa pada hari ini. Pencapaian tersebut membuktikan manfaat
token dalam perdagangan digital, baik untuk aktivitas belanja di gerai dan
daring. Lebih lagi, jumlah token kini mencapai satu miliar di Asia Pasifik. (27
Maret 2024).
VTS menggantikan 16 digit nomor kartu debit atau kredit dengan
token sebagai pengidentifikasi unik yang hanya dapat dibuka oleh Visa. Token
Visa menjaga kerahasiaan pembayaran sekaligus mentransfer data yang lebih baik.
Hal tersebut ikut mengoptimalkan tingkat kesuksesan pembayaran dan menurunkan
angka kecurangan (fraud). Sejumlah manfaat ini, didukung kemudahan
penggunaan token pada berbagai perangkat, semakin memperlancar pengalaman
pelanggan.
Token juga meningkatkan proses pembayaran dengan memberikan kendali yang lebih baik dan memperkaya pertukaran data dalam setiap transaksi. Berkat manfaat ini, token memperkecil insiden penolakan transaksi yang sah oleh sistem pembayaran—pengalaman yang membuat konsumen dan pihak penjual frustasi.
Pihak penjual yang telah menggunakan VTS dalam pembayaran digital mencatat
tingkat kesuksesan pembayaran yang lebih tinggi atau otorisasi pembayaran yang
meningkat sebesar US$ 2 miliar, sedangkan angka kecurangan pembayaran
berkurang lebih dari setengah (58%)[3].
"Konsumen dan pelaku usaha sama-sama menginginkan proses
pembayaran yang aman dan mudah. Maka, token jaringan mendukung hal tersebut.
Dengan peningkatan otorisasi pembayaran dan penurunan angka kecurangan, pihak
penjual lebih berfokus pada inovasi produk dan interaksi pelanggan. Kami
mendorong pihak penjual agar menggunakan sistem pembayaran token, sebab
teknologi ini berdampak langsung terhadap pendapatan dan profit,"
ujar Previn Pillay, Head, Merchant Sales &
Acquiring, Asia Pasifik, Visa.
Visa juga memperluas metode pembayaran modern yang terwujud berkat sistem kredensial dengan token dalam bisnis daring. Dengan token, konsumen tidak perlu lagi menginput 16 digit kredensial secara manual ketika melakukan pembayaran daring atau kerepotan memperbarui detail kartu pembayaran pada berbagai platform ketika masa berlaku kartu tersebut telah berakhir atau harus diganti.
VTS juga menjamin pihak penjual dapat memperbarui informasi
pembayaran dari pelanggan secara aman lewat platform Visa. Hasilnya, konsumen
memperoleh proses pembayaran yang mudah dan bebas gangguan dengan angka
penolakan otorisasi pembayaran yang lebih rendah, baik saat melakukan
pembayaran melalui ponsel pintar, perangkat wearable, atau
perangkat pintar.
"Token menjadi masa depan bisnis, sebab peluang inovasinya tidak terbatas. Apalgi, metode pembayaran dengan token mewujudkan pengalaman pelanggan yang baru dan lebih personal, melampaui kartu fisik Visa. Kami terus mengembangkan fitur-fitur yang ditawarkan sistem kredensial modern ini. Dengan dukungan berbagai mitra, kami menghadirkan nilai tambah yang semakin besar dalam ekosistem pembayaran," jelas TR Ramachandran, Head, Products and Solutions, Asia Pasifik, Visa.. (Tim Liputan)
Editor : Aan