Sandiaga Harap Jepang Bisa Jadi Benchmarking Sport Tourism RI
KALBARNEWS.CO.ID
(TOKYO) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berhasil
finish dalam ajang Tokyo Marathon di Jepang. Ia pun berharap event full
marathon di negeri Sakura itu bisa menjadi benchmarking untuk meningkatkan
sport tourism di Indonesia demi semakin menarik minat turis mancanegara
berkunjung ke Tanah Air.
Sandiaga berhasil menyelesaikan Tokyo Marathon yang digelar pada Minggu (3/3) lalu. Ia melakukan full marathon sepanjang 42 kilometer dalam waktu 4 jam 40 menit.
“Alhamdulillah! Finish happy dan strong di Tokyo Marathon. Luar biasa rasanya
setelah 10 tahun kembali ikut Tokyo Marathon,” kata Sandiaga, Selasa
(5/3/2024).
Meski dikenal menggandrungi olahraga lari, Sandiaga tetap menyempatkan waktu
berlatih untuk aklimatisasi suhu celcius. Mengingat Tokyo Marathon kali ini
digelar di suhu -10 derajat celcius.
“Dengan suhu di bawah 10 derajat celcius, saya bersama sekitar 400 pelari asal
Indonesia dan 38.000 pelari lainnya tetap semangat berlari hingga ke garis
finish,” ungkap Sandiaga.
Sandiaga mengikuti Tokyo Marathon bersama sekitar 400 pelari asal Indonesia dan
38.000 pelari lainnya. Beberapa artis kenamaan seperti Raffi Ahmad, Yuki Kato,
dan Yura Yunita pun ikut menjadi peserta lari 42 kilometer tersebut bersama
Sandiaga.
Keikutsertaan Sandiaga bersama diaspora Indonesia pada Tokyo Marathon juga
memiliki tujuan untuk peningkatan sport tourism Indonesia.
“Di sini kami mewakili Indonesia dan belajar bagaimana Jepang mengatur sport
eventnya sebagai destinasi tourism bagi para pelari dari seluruh dunia,”
tuturnya.
Sandiaga ingin Tokyo Marathon bisa menjadi benchmarking untuk Indonesia
membuat sport tourism yang lebih baik ke depannya. Ia berharap ajang lari itu
dapat memicu perkembangan positif sport tourism di Indonesia sehingga sama
seperti Tokyo Marathon, akan ada puluhan ribu turis mancanegara yang hadir.
"Semangat ini harus kita bawa kembali ke Tanah Air untuk dukung kegiatan
sport tourism, hadirkan event-event olahraga yang berkualitas, yang mampu
menarik banyak wisatawan mancanegara," sebut Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga juga berharap agar arus turis Jepang ke Indonesia bisa
lebih banyak ketimbang turis dari Indonesia ke negara tersebut. Menurutnya,
saat ini Indonesia tengah defisit turis dari Jepang.
Sandiaga memaparkan, masyarakat Indonesia yang berwisata ke Jepang dalam
setahun ada sekitar 500 ribu orang, sementara turis Jepang yang mengunjungi
Indonesia hanya sekitar 240 ribu orang per tahun.
“Kita harus bisa memberikan daya tarik yang lebih baik lagi bagi masyarakat
Jepang agar berbondong bondong kembali ke Indonesia,” harapnya.
Sandiaga menegaskan, Kemenparekraf tengah melakukan berbagai upaya untuk lebih
menarik minat wisatawan Jepang datang ke Tanah Air. Termasuk dengan
mengedepankan isu kebersihan dalam berwisata, karena masyarakat Jepang dikenal
dengan kebersihannya.
“Saya melihat beberapa wisatawan Jepang kalau ke Indonesia selalu bersih-bersih
di pantai. Hebat sekali mereka dan kita harus bisa lebih baik lagi dalam
kebersihan menjaga negeri kita sendiri,” tutup Sandiaga. (Tim Liputan)
Editor : Aan