Bupati Sintang Buka Musrenbang Tingkat Kabupaten, Beberkan Target 2025

Editor: Redaksi author photo

 Bupati Sintang Buka Musrenbang Tingkat Kabupaten Sintang, Beberkan Target 2025

KALBARNEWS.CO.ID (SINTANG)
- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno membuka pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Rabu, 6 Maret 2024. 


H. Jarot Winarno Bupati Sintang dihadapan peserta musrenbang memaparkan data Kabupaten Sintang tahun 2023 seperti pertumbuhan ekonomi 4,68 %, jumlah penduduk 438, 022 jiwa dengan pertumbuhan penduduk mencapai 1,4 persen,  PDRD perkapita 42, 43 %, indeks gini ratio 0,31%, IPM 68,67, tingkat pengangguran terbuka 2, 92%, angka kemiskinan 8, 18%, rasio desa mandiri 28, 90%, indek reformasi birokrasi mendapatkan nilai B, dan indeks kualitas lingkungan hidup 72, 81.


“Ada 8 isu strategis RKPD 2025 adalah isu ekonomi, saya saing sumber daya manusia, keberlanjutan, penyakit, pemerintahan, sosial budaya, infarsttruktur dasar, dan pelayanan publik” terang Bupati Sintang


Bupati Sintang mengatakan  target pembangunan Kabupaten Sintang 2025 adalah pertumbuhan ekonomi 5,5%, PDRB Perkapita 50, 21, tingkat pengangguran terbuka 2, 80%, angka kemiskinan 7,55%. Target ini akan kerjakan oleh Bupati Sintang terpilih.


“Inflasi month to month per 1 Maret 2024 adalah 0, 24% dan inflasi year on year pada Februari 2024 sebesar 2, 39%” terang Bupati Sintang.


Penjabat Gubernur Kalbar dr. Harrison menjelaskan bahwa daerah harus banyak membantu UMKM dengan cara memberikan pelatihan, memberikan bantuan mesin produksi, bantuan modal, mempertemukan mereka dengan pasar dengan pameran, sehingga UMKM semakin maju. Kita dorong UMKM untuk maju dan berkembang.


“Inflasi harus dijaga dan inflasi ditentukan oleh tingkat konsumsi masyarakat. Kalau harga barang mahal, masyarakat tidak belanja, maka konsumsi turun dan roda perekonomian tidak bergerak. Inflasi inikan biaya hidup. Dan Sintang cukup sukses menangani inflasi. Maka kita harus selalu laksanakan operasi pasar, bantuan sosial, gerakan pangan murah, menjaga stok dan distribusi barang dan menjaga komunikasi yang efektif,” terang dr. Harrison. (tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini