India Akan Melipatgandakan Konsumsi Gasnya Pada Tahun 2050

Editor: Redaksi author photo

India Mungkin Akan Melipatgandakan Konsumsi Gasnya Pada Tahun 2050

KALBARNEWS.CO.ID (INDIA)
- Menurut perkiraan Administrasi Informasi Energi (EIA), permintaan gas di India mungkin tumbuh tiga kali lipat pada tahun 2050. Negara ini akan melampaui Tiongkok lebih dari dua kali lipat dalam hal rata-rata tingkat pertumbuhan konsumsi gas tahunan (4,4% per tahun). vs 2%). (16 Februari 2024)


Pada tahun 2022, India mengonsumsi 196 mcm gas per hari, namun pada tahun 2050 konsumsi gas dapat mencapai 650 mcm per hari, sebanding dengan permintaan gas di sektor industri AS (655 mcm per hari pada tahun 2022). 




Pertumbuhan permintaan tersebut akan didukung oleh produksi pupuk berbasis nitrogen (urea, amonium nitrat), dimana gas alam merupakan bahan baku utama. Pada gilirannya, permintaan pupuk akan meningkat akibat urbanisasi, yang akan menciptakan insentif tambahan untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.




Di Tiongkok pada tahun 2022, penduduk perkotaan berjumlah 64% dari total populasi, sedangkan di India – hanya 36%. Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan memerlukan peningkatan pertumbuhan hasil tanaman. Hal ini tidak mungkin tercapai tanpa penggunaan pupuk mineral yang lebih luas.



Bukti tidak langsung dari hal ini adalah fakta bahwa selama beberapa tahun terakhir India meningkatkan impor pupuk berbasis nitrogen. Misalnya, pada tahun 2018 mereka mengimpor 5,9 juta ton, sedangkan pada tahun 2022 – 10,9 juta ton, menurut sumber Peta Perdagangan, agregator statistik kepabeanan.




Pembangkit listrik juga akan menjadi pendorong penting permintaan ini, karena gas alam merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan batu bara, yang saat ini menyumbang lebih dari 70% dari gabungan pembangkitan listrik. Menurut Global Energy Monitor, kapasitas operasional kumulatif CHPP berbahan bakar gas di India mencapai 27,9 GW, proyek-proyek sebesar 3,7 GW berada pada tahap konstruksi atau pra-investasi. 




Namun karena adanya pegunungan di utara India, impor gas alam melalui pipa menjadi sulit. Oleh karena itu, untuk memasok gas ke HPP-nya, India harus bergantung pada impor gas alam cair (LNG). Saat ini, 8 terminal regasifikasi LNG dengan kapasitas kumulatif 47,5 mtpa telah beroperasi di dalam negeri, dan 6 terminal dengan kapasitas 25 mtpa sedang dalam proses konstruksi.




Meningkatnya permintaan dalam negeri sebagian akan ditutupi oleh produksi gas alam dalam negeri: menurut perkiraan EIA, produksi gas di India akan tumbuh dari 92 mcm per hari pada tahun 2022 hingga 255 mcm per hari pada tahun 2050. Namun, impor LNG akan terus berlanjut. untuk memainkan peran kunci dalam pasokan gas ke negara tersebut.(Tim Liputan)

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini