Mobil Listrik Pertama di Dunia yang Memakai Baterai Sodium-ion Farasis Energy Mulai Diproduksi
KALBARNEWS.CO.ID (GANZHOU) --- Setelah kehadiran baterai sodium-ion, sektor mobil listrik (EV) Tiongkok kini memasuki
fase transformatif dengan transisi penting dalam teknologi baterai. (10
Januari 2024 ).
Pada 28 Desember lalu, di sebuah acara peresmian pabrik EV milik
JMEV di Nanchang, Provinsi Jiangxi, mobil listrik pertama di dunia yang
memakai baterai sodium-ion buatan Farasis Energy telah
diluncurkan.
JMEV EV3 (Youth Edition) menjadi standar baru pada segmen EV
kelas A00 pertama di dunia yang dilengkapi baterai baru. Menawarkan jarak
tempuh 251 km, model ini memenuhi kebutuhan pengemudi muda yang dinamis,
meliputi berkendara harian dan menempuh perjalanan di perkotaan.
Baterai sodium-ion buatan Farasis Energy
memiliki keunggulan berkat kombinasi oksida berlapis dan karbon keras, serta
menunjukkan performa impresif pada segmen baterai EV:
· Densitas energi:
140 hingga 160Wh/kg;
· Keamanan: Sel
baterai telah diuji secara ketat, berhasil melalui berbagai tes termasuk pinprick, overcharging, over-discharging, extrusion,
dan soaking. Rangkaian baterai juga memenuhi standar no
thermal runaway (NO TP).
· Kinerja suhu
rendah: Baterai ini memiliki discharge capacity retention di
atas 91% pada suhu -20°C (-4°F);
· Siklus pakai: Usia
pakai yang lebih awet memenuhi kebutuhan kendaraan penumpang dan kendaraan roda
dua bertenaga listrik;
· Material kimia:
Selain oksida berlapis, Farasis Energy juga membuat kemajuan dalam pengembangan
material premium lain, seperti senyawa Prussian blue analogues dan polyanionic.
Farasis Energy siap membuat lompatan besar berikutnya dalam
teknologi baterai, serta segera meluncurkan baterai sodium-ion generasi
kedua pada 2024. Produk yang akan datang ini kelak memiliki densitas energi
hingga 160-180Wh/kg, bahkan dapat ditingkatkan hingga 180-200Wh/kg pada 2026
agar mampu memenuhi kebutuhan berbagai skenario penggunaan lain.
Guna memperluas tingkat penggunaan produk baterai sodium-ion,
Farasis Energy menjalin kemitraan pada berbagai segmen, termasuk kendaraan
listrik mikro kelas A00, kendaraan roda dua bertenaga listrik, layanan
penukaran baterai (battery-swapping), dan ESS. Farasis Energy pun meraih
respons positif dari berbagai klien yang telah memperoleh dan menguji prototipe
baterai buatannya.
Setelah baterai sodium-ion mulai diproduksi massal, Farasis Energy secara strategis siap mendiversifikasikan portofolio produk demi memenuhi beragam kebutuhan pasar. Lewat langkah ini, Farasis Energy akan mempertahankan kesuksesan dalam meraih basis pelanggan baik di pasar dalam dan luar negeri.
Dengan kinerja suhu rendah yang terbaik, baterai sodium-ion secara efektif mengatasi keterbatasan jarak tempuh EV pada suhu yang lebih dingin. Di sisi lain, aspek keamanan dan keterjangkauan harga memastikan kehadiran opsi produk untuk berbagai skenario yang lebih luas sekaligus mengoptimalkan pengalaman pengguna.
Fitur-fitur ini membuat solusi baterai inovatif ini sebagai unsur pelengkap penting sistem baterai litium bagi segmen yang peka dengan tingkat harga produk dan mengutamakan aspek keselamatan, termasuk residensial, industri, dan penyimpanan energi komersial. (Tim Liputan)
Editor : Aan