Mesir Memulai Pembangunan Unit Pembangkit Keempat Di PLTN El Dabaa

Editor: Redaksi author photo

Mesir Memulai Pembangunan Unit Pembangkit Keempat Di PLTN El Dabaa


KALBARNEWS.CO.ID (MESIR) - Upacara penuangan beton pada pondasi unit pembangkit keempat di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) El Dabaa berlangsung di Mesir pada tanggal 23 Januari 2024. Acara tersebut menandai dimulainya tahap aktif konstruksi tahap terakhir yang direncanakan. reaktor PLTN yang, setelah beroperasi, akan menjadi yang terbesar di Afrika.“ (26 Januari  2024)


Hari ini, kita menyaksikan peristiwa penting dalam sejarah energi nuklir Mesir dan hubungan Rusia-Mesir. Dengan dituangkannya beton ke dalam pelat pondasi unit pembangkit listrik No. 4, pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Mesir, proyek kolaborasi terbesar antara negara kita sejak Bendungan Aswan, dimulai dengan sangat cepat. 


Keempat unit pembangkit listrik PLTN El Dabaa kini sedang dibangun. Ini berarti lokasi konstruksi yang berbasis di Mesir ini menjadi salah satu dari dua lokasi konstruksi terbesar di dunia,” kata CEO Rosatom, Alexei Likhachev, seperti dikutip oleh State Corporation.


Masing-masing dari empat reaktor yang direncanakan akan memiliki kapasitas bersih sebesar 1,1 gigawatt (GW). Pembangunan unit tenaga pertama dimulai pada Juli 2022, sedangkan reaktor kedua dan ketiga mulai dibangun masing-masing pada November 2022 dan Mei 2023. El Dabaa adalah pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dalam sejarah Afrika. 



Fasilitas pertama semacam ini yang dibangun di benua ini adalah PLTN Koeberg di Afrika Selatan, yang kedua reaktornya (dengan kapasitas agregat 1,8 GW) terhubung ke jaringan listrik antara tahun 1984 dan 1985.



Pembangunan dan peluncuran PLTN selanjutnya akan memungkinkan Mesir untuk meningkatkan peran pembangkit listrik rendah karbon dalam bauran energinya. Menurut pusat penelitian Ember, pembangkit listrik tenaga angin, surya, dan air menyumbang total 11,2% dari pembangkit listrik Mesir pada tahun 2022, sementara pembangkit listrik berbahan bakar gas dan bahan bakar minyak menyumbang 88,8% dari keluaran listrik negara tersebut. 




Akibatnya, volume spesifik emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik di Mesir sedikit di atas rata-rata di Afrika (609 gram setara CO2 versus 591 gram setara CO2).



Selain Afrika Selatan dan Mesir, peran penting dalam pengembangan energi nuklir di Afrika dimainkan oleh Namibia dan Niger, yang masing-masing menduduki peringkat ketiga dan ketujuh dalam penambangan uranium di seluruh dunia pada tahun 2022 (dengan pangsa global sebesar 15%, menurut kepada Asosiasi Nuklir Dunia). (Tim Liputan)

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini