Ilmuwan Rusia Mengurangi Emisi Pembakaran Batu Bara Melalui Pengubah Pembakaran

Editor: Redaksi author photo

Emisi Pembakaran Batu Bara Melalui Pengubah Pembakaran

KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA)
- Para ilmuwan dari Sekolah Teknik Lanjutan Universitas Politeknik Tomsk telah mengembangkan pengubah pembakaran katalitik untuk bahan bakar padat, yang dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga lebih dari 50% saat membakar batu bara. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Energy.


Pengubahnya adalah oksida logam terdispersi yang pertama dicampur dengan pembawa cair dan kemudian – dengan batubara. Pencarian bahan yang cocok terdiri dari beberapa tahap. 



“Pada awalnya, logam aktif dipilih dan siklus pengujian efektivitas kinerja dilakukan: pertama pada instalasi laboratorium kecil, dan kemudian pada meja uji yang lebih besar, yang memungkinkan untuk mensimulasikan pengoperasian rumah boiler bahan bakar padat dengan multi - boiler lapis, yang tersebar luas di Federasi Rusia ,” Politeknik Tomsk mengutip Associate Professor Konstantin Slyusarsky.



Para ilmuwan memilih campuran kerak besi (Fe 3 O 4 ) dan mangan oksida (Mn 3 O 4 ). Bahan tambahan ini dicampur dengan batu bara, yang kemudian dibakar dalam ruangan bersuhu 600 hingga 800 derajat Celcius. 



Aditif ini memungkinkan penurunan ambang suhu oksidasi bahan bakar (sebesar 2–32 derajat Celcius), serta mengurangi periode penundaan penyalaan (sebesar 0,2–2,2 detik). Pada gilirannya, ambang batas suhu saat oksidasi bahan bakar selesai menurun sebesar 13–68 derajat Celcius. Dengan demikian para ilmuwan telah berhasil meningkatkan reaktivitas bahan bakar serta laju oksidasi.



Intensifikasi pembakaran memungkinkan pengurangan emisi karbon dioksida spesifik pada pembakaran batu bara sebesar 57%, dan emisi nitrogen oksida sebesar 25%. Berkat pengurangan pembakaran bahan bakar yang kurang, jumlah energi panas yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar meningkat sebesar 10%.



Pengurangan emisi dari pembakaran bahan bakar padat adalah salah satu topik penelitian populer para ilmuwan Rusia. Sebelumnya, para peneliti dari Institut Katalisis Cabang Siberia dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia melakukan percobaan, di mana batu bara coklat dan serbuk gergaji pinus dicampur (dengan perbandingan 1:3) untuk pembakaran lebih lanjut dalam unggun terfluidisasi dari a katalis pada suhu 750 derajat Celsius. 



Hasilnya, emisi karbon dioksida menurun sebesar 36% dibandingkan dengan pembakaran tunggal batubara dan emisi nitrogen oksida sebesar 29%. Pada saat yang sama, berdasarkan hasil percobaan, tidak tercatat emisi sulfur oksida meskipun kandungannya dalam batubara coklat adalah 12%.(Tim Liputan)

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini