Hisense Tetap Berfokus pada Globalisasi dan Siap Meraih Sukses
KALBARNEWS.CO.ID
(DAVOS) -- Chairman, Hisense Group, Jia
Shaoqian, baru-baru ini mendapat undangan untuk menghadiri Pertemuan Tahunan
Ke-54 Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di Davos, Swiss.
Tema yang diangkat tahun ini, "Rebuilding Trust in the Future", membahas cara membangkitkan kembali optimisme dalam pemulihan dan pembaruan global. Jia mewakili Hisense Group di ajang tersebut, termasuk sesi diskusi panel "Recharging Growth in China", serta menyampaikan sambutan di gala "China Night".
Dengan berdiskusi dan berinteraksi dengan pemimpin dunia di sektor bisnis, pemerintah, dan bidang-bidang lain, Jia membagikan visi dan strategi Hisense untuk melanjutkan inovasi dan mempertahankan kesuksesan global. (Senin (22 Januari 2024).
"Globalisasi
adalah tren yang menyeluruh. Terlepas dari tantangan saat ini, kami tetap
merasa percaya diri menyambut masa depan," jelas Jia di sesi
"China Sustainable Growth Forum". Semakin banyak perusahaan global
yang beralih memakai teknologi mutakhir sejalan dengan transformasi dan
pemutakhiran industri high-end. Hasilnya, produk bermutu rendah
kini digantikan produk bermutu menengah-tinggi, tren yang sesuai dengan
perkembangan Hisense.
Hisense membukukan pertumbuhan dua
digit, baik dari sisi pendapatan dan laba pada 2023, bahkan kenaikan pesat
tercapai di Tiongkok dan beragam pasar internasional lain.
Industri alat rumah tangga sangat
kompetitif pada level global. Industri ini sangat mengandalkan sistem
terintegrasi yang meliputi litbang (R&D), manufaktur, pemasaran, dan rantai
pasok. Maka, merek-merek besar memiliki jangkauan global yang signifikan. Agar
meraih sukses internasional, Hisense melokalisasi fungsi-fungsi tersebut
melalui pendekatan produksi, pemasaran, dan litbang yang manunggal. Hal
tersebut memfasilitasi kolaborasi yang melintasi batas-batas wilayah nasional.
Jia berkata: "Di luar dari aspek
negara, pelaku bisnis harus menghargai budaya lokal, norma sosial, pola
perilaku konsumen, serta praktik litbang di setiap wilayah operasionalnya.
Maka, Hisense terus menyediakan lapangan pekerjaan, memenuhi kewajiban dari
sisi ekonomi, serta tanggung jawab sosial. Ketika melakukan akuisisi di pasar
lokal, merek yang diakuisisi Hisense harus dihargai dan dirombak supaya bisa
beroperasi dalam jangka lama."
Saat
ini, Hisense mengelola 34 kawasan industri, 25 pusat litbang, dan 66 unit usaha
luar negeri di seluruh dunia. Pendapatan Hisense pada 2023 diperkirakan
menembus RMB 200 miliar, dan kontribusi pasar luar negeri tercatat
lebih dari 42% dari pendapatan total Hisense Group. Lewat pusat regional,
Hisense mempelajari kebutuhan konsumen lokal, serta mengembangkan produk
mutakhir dan bermutu tinggi yang dirancang khusus untuk setiap pasar.
Pada saat bersamaan, jaringan global
Hisense yang luas saling mendukung dari sisi manajemen rantai pasok, perputaran
stok produk (inventory turnover), serta siklus pengiriman produk. Hal
tersebut secara drastis menekan biaya logistik, penggunaan sumber daya, dan
emisi.
Namun, lokalisasi yang sebenarnya membutuhkan waktu dan kesabaran, alih-alih slogan. Kalangan perusahaan Tiongkok harus menerima beraneka ragam kebudayaan dengan prinsip toleransi dan sikap saling memahami ketika semakin terintegrasi dengan pasar global.
Maka, kerja
sama yang bersifat terbuka berperan besar dalam membangun kembali kepercayaan
di tengah kondisi persaingan yang terus berubah.
"Keyakinan kami pada masa depan
globalisasi tetap kuat. Dunia memang memiliki perbedaan regional, bahasa, dan
kebudayaan. Meski demikian, aspirasi manusia untuk mewujudkan kehidupan yang
lebih baik, meningkatkan kemakmuran, serta menjalin kerja sama dan persahabatan
secara setara merupakan hal-hal yang menyatukan kita semua," ujar Jia.
Dengan menyeimbangkan pertumbuhan dengan inovasi, inklusi, dan keberlanjutan selalu menjadi tantangan di tengah upaya kita membangkitkan kembali ekonomi dunia. Hisense berkomitmen terlibat dalam persaingan dan kerja sama internasional secara konstruktif dengan pola pikir ESG.
Hisense pun akan terus berupaya menurunkan jejak karbon, memakai material yang lebih mudah didaur ulang pada produk alat rumah tangga, serta tampil sebagai kekuatan yang membuat perubahan positif di dunia. (Tim Liputan)
Editor
: Aan