BKKBN dan DPR RI Terus Dorong Penurunan Stunting di Kecamatan Anjongan

Editor: Redaksi author photo

 BKKBN dan DPR RI Terus Dorong Penurunan Stunting di Kecamatan Anjongan

KALBARNEWS.CO.ID (MEMPAWAH)
- Upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan oleh BKKBN Kalbar guna menurunkan angka stunting di 2024. Sosialisasi penurunan stunting saat ini dilakukan di Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah bersama dengan Anggota Komisi IX DPR RI, sinergitas tersebut merupakan wujud aktivitas layanan publik, Rabu (24/01/2024). 


Penata Kependudukan dan KB (KKB) Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Aulia Arfiansyah Arief mengatakan jika sosialisasi program Bangga Kencana di Kabupaten Mempawah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh BKKBN dan juga Anggota Komisi IX DPR RI merupakan wujud sinergi dan kerja sama. BKKBN sebagai pelaksana program Bangga Kencana dan  Percepatan Penurunan Stunting. Sedangkan DPRI RI berperan sebagai lembaga legislatif yang mempunyai fungsi pengawasan.


"Dalam hal kemitraan, BKKBN dan DPR RI selalu berjalan bersama-sama untuk memberikan layanan kepada masyarakat," katanya. 


Kegiatan kali ini merupakan kegiatan yang strategis sehingga melibatkan stakeholder khususnya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kabupaten hingga kecamatan serta masyarakat. Tahun 2024 ini merupakan tahun terakhir rencana aksi nasional dalam percepatan penurunan stunting dengan target angka stunting nasional sebesar 14 persen. Berdasarkan data SSGI Tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Mempawah sebesar 25,1 persen, khusus di Kecamatan Anjongan masih terdapat 9 anak stunting.


"Semoga dengan ini, seiring dari hasil survey kesehatan Indonesia kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta mencegah terjadinya peningkatan pemahaman tentang pencegahan stunting di lingkungan sekitar," paparnya.


Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin mengatakan agar merangkul stakeholder lainnya untuk melakukan penurunan stunting. DPR RI juga mempunyai 3 tugas di dalam bidang tersebut, satu diantaranya melakukan pengawasan terhadap program tersebut. 


"Mari kita sama-sama untuk menurunkan stunting khususnya di Kalimantan Barat," jelasnya melalui zoom. 


Sementara itu, Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Fitri Vidyastuti menjelaskan jika selama dua tahun usahakan Berat Badan (BB) anak harus naik, khususnya dua bulan harus selalu naik. Jika tidak, maka tumbuh kembang anak terganggu.


"Karena berat badan ideal tergantung pada tinggi badan. Sehingga harus diimbangi dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang baik seperti protein hewani, karbohidrat dan lemak. Jika MPASI terpenuhi maka berat badan anak akan sesuai dengan usianya dan tidak kekurangan tinggi dan berat badan," ucapnya.


MPASI bisa dipenui dengan menu yang sederhana seperti telur, sayur mayur, ikan seperti lele atau ikan yang sering dijumpai bahkan remis atau kepah. Namun, harus dalam keadaan matang sempurna agar nutrisinya dapat diserap oleh anak.


"Anak di bawah dua tahun jangan sering diberi daging, karena serat terlalu tinggi akan susah dicerna dan diserap oleh anak. Selain itu jangan pernah melewatkan sarapan agar anak tidak terdampak obesitas," pungkasnya. (BP)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini