Baharudin Terpilih Sebagai Ketua REI Kalbar, Ini Komitmen Kepemimpinannya
KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Baharudin terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Real Estate
Indonesia (REI) Provinsi Kalimantan Barat Pergantian Antar Waktu (PAW) pada Rapat Pengurus Paripurna
DPD REI Kalbar, menggantikan ketua sebelumnya yang berpulang pada Oktober lalu.
Pada kesempatan
tersebut
Baharudin menyatakan komitmennya untuk meneruskan program-program unggulan REI Kalbar
yang telah berjalan pada masa pepemimpinan Ketua Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Isnaini,
ST yang telah berpulang.
"PAW ini merupakan
tindak lanjut yang penting, menyusul kepergian Bapak Muhammad Isnaini, ST,
mantan Ketua REI Kalbar sebelumnya, yang menghembuskan nafas terakhir pada
akhir September lalu. Saya terpilih secara aklamasi dalam rapat pengurus ini
dengan dukungan penuh dari rekan-rekan pengurus serta kehadiran para senior
dari badan pertimbangan organisasi," ungkap Baharudin.
Menjabat sebagai
Ketua REI Kalbar hingga 2025, Baharudin bertekad untuk meneruskan
langkah-langkah yang telah digariskan oleh Ketua REI sebelumnya.
Salah satu program
yang akan ditekuni adalah pengembangan perumahan, di mana pada tahun 2023,
kuota rumah subsidi mencapai 220 ribu unit. Namun, kabarnya, pada tahun
berikutnya, kuota perumahan justru turun menjadi 166 ribu unit.
Baharudin
menganggap angka tersebut sangat minim, mengingat kuota 220 ribu unit telah
habis terjual pada bulan November lalu.
"Jika kuotanya
hanya 166 ribu rumah di tahun depan, diperkirakan pada Juni tahun berikutnya
akan habis terjual. Saya berharap pemerintah dapat menambah kuota tersebut.
Selain itu, tenor subsidi tidak perlu panjang hingga 20 tahun, cukup 10 tahun
sehingga dengan anggaran yang sama, kuota subsidi dapat diperbesar lagi, dan
orang tak mampu juga bisa memiliki rumah subsidi," tandasnya.
Tak hanya itu,
Baharudin juga menggarisbawahi perizinan perumahan, di mana saat ini, aturan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) telah berubah menjadi Izin Persetujuan Bangunan
Gedung (PBG). Meskipun pembangunan perumahan di Kubu Raya sudah berjalan dengan
baik, masih terdapat kendala di lapangan yang perlu diperhatikan karena
kurangnya komunikasi dengan dinas terkait.
Dalam konteks PBG
di Kabupaten Sanggau, Baharudin menyatakan bahwa rekan-rekannya menghadapi
kendala. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah, mereka bahkan harus menggelar
rapat khusus yang melibatkan Kejaksaan dan Kepolisian untuk memperoleh PBG.
"Namun, kabar
terbaru mengindikasikan bahwa PBG di sana sudah mulai berjalan,"
ungkapnya.
Pihak PLN juga
diharapkan bisa berkolaborasi untuk memastikan ketersediaan listrik pada
perumahan baru.
"Dengan target
lima hingga tujuh ribu unit rumah setahun, pasti kita memerlukan ketersediaan
listrik yang memadai. Rumah yang layak huni harus dilengkapi dengan
ketersediaan listrik yang memadai," tambahnya.
Sementara itu,
Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) REI Kalbar, Sukiryanto, menyatakan
bahwa PAW ini adalah bagian dari proses sesuai dengan AD/RT Organisasi.
"Semoga dengan
PAW ini, ketua baru dapat melanjutkan rencana-rencana yang telah dirintis oleh
ketua sebelumnya. Terutama dalam kegiatan diklat anggota, pendampingan masalah
anggota, dan pembangunan Kantor Sekretariat DPD REI Kalbar," pungkasnya
seusai Rapat Pengurus Paripurna DPD REI Kalbar pada Sabtu (13/01).
Meskipun masih
menyisakan kesedihan atas kepergian, REI Kalbar siap melanjutkan perjuangan dan
program-program terdahulu dengan semangat baru. (tim liputan).
Editor : Heri