Afrika Dan Timur Tengah Masih Menjadi Pemimpin Dalam Pembangunan Jaringan Pipa Minyak

Editor: Redaksi author photo

Pembangunan Jaringan Pipa Minyak

KALBARNEWS.CO.ID (AFRIKA)
- Negara-negara Afrika dan Timur Tengah menyumbang 49% dari panjang pipa minyak yang sedang dibangun secara global. Pada bulan Mei 2023, total panjang pipa minyak yang sedang dibangun di seluruh dunia adalah 9.100 km dan total biayanya sebesar USD 25,3 miliar,.


Sedangkan untuk Afrika dan Timur Tengah masing-masing mencapai 4.400 km dan USD 14,4 miliar, menurut Global Energy Monitor. Pada saat yang sama, panjang dan biaya proyek konstruksi transportasi minyak yang diumumkan namun belum diluncurkan secara global adalah 10.800 km dan USD 59,8 miliar.


Proyek terbesar yang sedang dibangun adalah pipa minyak Niger–Benin sepanjang 1.950 km dengan biaya USD 7 miliar dan berbasis ladang minyak Agadem. CNPC asal China mulai dibangun pada tahun 2019, throughput yang direncanakan sebesar 90 ribu bbl per hari. Pipa ini akan menyalurkan pasokan ke kilang CNPC di Zinder di Niger Selatan, dan juga akan mengangkut minyak mentah ke Port Seme di tepi Teluk Guinea. Pengoperasian pipa tersebut dijadwalkan pada tahun 2024.



Proyek konstruksi besar yang diumumkan namun belum diluncurkan meliputi: perluasan pipa minyak Tazama yang menghubungkan Tanzania dan Zambia (panjang 1.710 km, biaya USD 7,8 miliar); pembangunan East African Crude Oil Pipeline (EACOP) dengan rencana throughput 246 ribu bbl per hari, panjang 1.444 km dan biaya USD 5 miliar. 




Jalur terakhir ini akan dibangun di seluruh wilayah Uganda dan Tanzania dan akan mengangkut minyak mentah dari Uganda ke pantai Samudera Hindia untuk selanjutnya dimuat ke kapal tanker. Proyek terakhir dari tiga proyek teratas pada tahap pra-investasi adalah pipa minyak Angola–Zambia (1.400 km; USD 6,3 miliar), dengan rencana produksi sebesar 1 juta barel per hari.



Proyek transportasi minyak Timur Tengah dilaksanakan terutama di wilayah Iran, di mana total panjang pipa yang sedang dibangun mencapai 1.978 km pada Mei 2023 (Iran adalah pemimpin global dalam indikator ini), dan Irak, di mana jaringan pipa baru berada. direncanakan untuk daerah penghasil minyak terkenal seperti Kirkuk dan Basra. 




Di luar Afrika dan Timur Tengah, India adalah pemimpin global dalam proyek transportasi minyak (yang saat ini sedang dibangun dan sudah diumumkan). Di India, pipa minyak terpanjang kedua di dunia sedang dibangun (PNCPL, panjang 1.630 km dan biaya USD 4 miliar), dan pipa Mundra–Panipat direncanakan (1.194 km) untuk mengangkut minyak mentah dari salah satu pelabuhan di negara bagian Gujarat ke kilang di negara bagian Haryana di bagian utara negara itu.(Tim liputan)

Editor : Aan

 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini