Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar
KALBARNEWS.CO.ID (SANGGAU) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar melakukan koordinasi dengan Sekda Sanggau Kukuh Triyatmaka pada Jumat (1/12/2023) pagi. Dalam pertemuan itu, salah satu pembahasannya tentang penggunaan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) di Sanggau yang serapannya masih rendah.
Kaper BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar menuturkan bahwa capaian penggunaan BOKB non fisik di Kabupaten Sanggau yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp 3,4 miliar serapannya masih rendah.
Dalam upaya merealisaskannya ia sudah melakukan koordinasi sejak awal tahun lalu. Bahkan hingga di pertengahan Juni lalu terdapat kenaikan dalam penyerapannya. Namun hingga di penghujung tahun ini kembali serapannya berjalan lamban. "Saya ingin tahu kondisinya seperti apa," tanya Pinta.
Dia tak menutupi dalam penyerapan BOKB non fisik hampir disemua Kabupaten Kota berjalan lambat. Akibatnya teman-teman PKB/PLKB kesulitan bergerak. Mungkin juga ini disebabkan karena adanya Pendataan Keluarga dan verval yang harus diselesaikan sehingga realisasi BOKB menjadi lamban.
Sebagai solusinya, sisa sebulan ini alokasi anggaran BOKB non fisik yang sudah disediakan dapat diserap paling tidak 50 persen. "Saat inikan Sanggau disemester satu sudah menyerap 37 persen. Paling tidak untuk tahun ini bisa diserap di angka 50 persen," katanya.
Sedangkan untuk pencairan BOKB non fisik ditahap ke dua sudah pasti tidak bisa dilakukan. Oleh sebab itu ia meminta bantuan Sekda Sanggau agar serapan BOKB ini bisa mencapai di 50 persen.
Sebab jika BOKB non fisik tidak terserap sampai 50 persen, di tahun 2025 sanksinya Sanggau tidak akan mendapatkan BOKB. "Saya juga akan bertemu dengan PKB untuk menanyakan apa persoalan yang terjadi di lapangan," katanya.
Sedangkan BOKB fisik, Kabupaten Sanggau serapannya sudah bagus, yaitu di angka 97 persen. Mudah-mudahan disisa akhir tahun ini capaian BOKB non fisik di Sanggau bisa capai 50 persen.
Di tempat sama Sekda Sanggau Kukuh Triyatmaka menuturkan salah satu penyebab rendahnya serapan BOKB non fisik di Sanggau dikarenakan terbatasnya SDM di Dinas KB. Dimana salah satu ASN yang sebelumnya bertugas sebagai operator di Dinas KB pindah tugas ke dinas lain.
Kondisi ini cukup merepotkan sebab Dinas KB mesti mengajarkan kembali operator baru yang bertugas di tempat saat ini. Akibatnya memang berpengaruh pada serapan anggaran ini. "Tapi apa boleh buat di sisa waktu ini akan kami usahakan untuk serapan anggarannya," katanya.
Akibat rendahnya serapan BOKB non fisik, akan berpengaruh pada 2025 mendatang. Dimana Sanggau bisa tak dapat BOKB. Iapun minta Dinas KB bisa mengejar keterlambatan penyerapan anggaran ini.
Kalau untuk serapan BOKB fisik di Sanggau sudah bagus yaitu di 97 persen yang dananya digunakan untuk merehab balai penyuluh KB.(Tim Liputan)
editor : Aan