Minyak Vs Parafin: Penelitian Meningkatkan Metode Pencegahan Endapan Di Sumur

Editor: Redaksi author photo

Minyak Vs Parafin: Penelitian Meningkatkan Metode Pencegahan Endapan Di Sumur

KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA)
Para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm telah menyempurnakan salah satu metode untuk memerangi endapan parafin di sumur minyak, yaitu dengan mengolah dinding bagian dalam sumur dengan cairan perpindahan panas panas (minyak atau air). Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan dalam prosiding konferensi Advances in Automation IV (2023).


Perawatan dengan cairan perpindahan panas panas berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, cairan dipompa ke dalam batang berongga yang ditempatkan di dalam pipa. 


Setelah jangka waktu tertentu, cairan meninggalkan aliran kopling dan bercampur dengan aliran minyak, naik ke sepanjang pipa. Namun karena luasnya ruang pipa, laju aliran fluida perpindahan panas menurun sehingga menyebabkan cairan menjadi dingin secara bertahap.


Inilah sebabnya mengapa pekerja minyak biasanya menerapkan lapisan insulasi termal pada permukaan bagian dalam batang berongga untuk pemanasan sumur yang optimal.


“Keberadaan lapisan isolasi termal pada permukaan bagian dalam batang berongga sangat mempengaruhi distribusi suhu di dinding sumur. Dengan adanya lapisan isolasi termal, suhu pada tingkat kopling (1.200 m) mencapai 56 °C, meningkat sebesar 36 °C dibandingkan dengan kasus tanpa isolasi termal. Hal ini disebabkan karena fluida perpindahan panas mempunyai temperatur yang lebih tinggi pada saluran keluar kopling, yaitu sebesar 63 °C. 


Ketika bergerak di sepanjang batang tanpa lapisan tambahan, fluida mempunyai waktu untuk mendingin hingga 20,7 °C pada tingkat kopling,” Evgeny Goltsov, salah satu penulis studi dan mahasiswa pascasarjana di Departemen Desain dan Teknologi di Departemen Teknik Elektro , seperti dikutip dari Perm Polytechnic University.


Para ilmuwan menggunakan dua cairan perpindahan panas yang berbeda (minyak dan air) untuk menyiram sumur setelah penilaian awal efisiensinya melalui model matematika. 


Percobaan menunjukkan bahwa ketika sumur dibilas dengan minyak panas selama lima jam (dengan laju aliran 150 m3/hari dan suhu 120 °C), endapannya hilang seluruhnya. Namun bila sumur tersebut disiram dengan air panas (dengan laju aliran 150 m3/hari dan suhu 90 °C) dalam jangka waktu yang sama, hasilnya terbukti kurang memuaskan. 


Hal ini disebabkan oleh air yang cepat mendingin pada dinding pipa (tidak lebih dari 58 °C), sehingga pembuangan parafin tidak terjadi di seluruh kolom sumur.


Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memerangi endapan parafin, yang sangat penting dalam produksi di wilayah dengan iklim subarktik.(Tim liputan)

Editor : Aan

 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini