![]() |
MD Kahmi Pontianak Bedah Film Perjuangan Pendiri HMI Lafran Pane |
KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Majelis Daerah Korps
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD Kahmi) Kota Pontianak menginisiasi diskusi
dan bedah film yang mengangkat kisah perjuangan Lafran Pane pada Kamis
(30/11/2023) malam.
Film
bertajuk “Lafran” ini didedikasikan kepada Lafran Pane yang dikenal sebagai
salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947.
Diskusi
tersebut menghadirkan langsung produser film Lafran, Avesina Soebli dan Deden
Ridwan serta produser eksekutif yang juga Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI
2013 – 2015, Arief Rosyid Hasan.
Diwawancarai
usai diskusi dan bedah film Lafran, Arief Rosyid berharap, agar gagasan dan
nilai-nilai keteladanan dari sosok pendiri HMI Lafran Pane bisa ditanamkan oleh
kader-kader seluruh Indonesia. Terlebih dengan tuntasnya film yang tertunda
cukup panjang yakni hampir lima tahun tersebut.
“Mudah-mudahan
keteladanan Prof Lafran Pane ini bisa dibawa pulang oleh kader-kader HMI
seluruh Indonesia,” kata Arief Rosyid.
Dirinya
menilai, diskusi dan bedah film tersebut menjadi penting untuk meramaikan
gagasan dan nilai-nilai keteladanan dari sosok pendiri HMI Lafran Pane. Apalagi
ditengah momentum Kongres HMI XXXII yang berlangsung di Kota Pontianak.
“Film
ini Februari (2024) mudah-mudahan sudah tayang pada saat HMI berumur 77 tahun,”
ungkapnya.
Dalam
kesempatan itu, Arief Rosyid juga berharap muncul ke depan kesadaran dari
kader-kader bahwa kongres bukan hanya sekadar ajang melahirkan Ketua Umum HMI.
Akan tetapi HMI menurutnya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membawa
kejayaan umat dan bangsa jauh lebih baik.
Terlebih
ke depan tantangan HMI menurutnya akan jauh lebih beragam jika dibandingkan
pada masa lalu. Sehingga kejayaan HMI di masa kini ada ditangan kader-kader
yang hadir di Kota Pontianak sebagai pelaksana kongres.
“Teman-teman
yang hari ini menjabat sebagai ketua komisariat, ketua cabang, Ketua PB HMI dan
semuanya. HMI harus terus kita bawa panji-panjinya untuk menegakkan agar islam
dan Indonesia menjadi bangsa yang dihargai dunia,” jelas Arief Rosyid.
Ditempat
yang sama Ketua MD Kahmi Kota Pontianak, Isnadi menyebut lahirnya film Lafran
sangat ditunggu-tunggu oleh para kader HMI. Lantaran film tersebut dinilainya
bisa memberikan keteladanan dan pemahaman bagi para kader HMI.
“Bagi
masyarakat juga bisa memahami apa itu HMI lewat film ini, dengan lahirnya film
ini masyarakat luas akan lebih memahami HMI,” kata Isnadi.
Terutama
menurut Isnadi, terkait kiprah-kiprah yang telah ditunjukkan HMI, baik di
bidang intelektual, keumatan dan keislaman. Sehingga masyarakat secara luas
akan semakin bisa memahami jati diri HMI.
“Lewat
film ini kita berharap masyarakat luar akan memahami jati diri HMI,” harapnya.
(tim liputan).
Editor
: Aan