Ilmuwan Rusia Meningkatkan Efisiensi Katalis Untuk Penyulingan Bio-Minyak
KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA) - Para ilmuwan dari Universitas Minyak dan Gas Negara I.M.
Gubkin Rusia dan M.V. Lomonosov Moscow State University mengusulkan penggunaan
halloysite untuk peningkatan bio-minyak. Halloysite adalah mineral lempung
dengan struktur tubular yang diasamkan selama percobaan.
Bahan baru ini memungkinkan pemulihan bahan nabati dari minyak sehingga cocok untuk pemurnian sekunder. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Applied Catalysis B: Environmental.
Bio-oil merupakan campuran air dan hidrokarbon yang diperoleh dengan mendaur ulang limbah industri pengolahan kayu (termasuk serutan dan serpihan) menjadi cairan.
Namun, karena
tingginya konsentrasi senyawa yang mengandung oksigen (hingga 60%) bio-oil
memiliki nilai kalor yang sangat rendah sehingga tidak layak untuk disuling
menjadi bahan bakar motor. Masalah ini dapat diatasi dengan menghilangkan
unsur-unsur yang mengandung oksigen dengan bantuan katalis yang berbahan dasar
logam non-reaktif, khususnya rutenium.
Katalis semacam itu praktis
tidak mengalami kokas pada suhu tinggi dan toleran terhadap pengendapan karbon.
Namun, ketika mengolah bahan baku dengan kandungan air tinggi, seperti bio-oil,
dengan konsentrasi H2O 30%, katalis berbasis rutenium mungkin kehilangan
kemanjurannya karena tersapunya partikel komponen aktif dari permukaan pembawa.
Para ilmuwan dari Universitas Minyak dan Gas Negara I.M. Gubkin Rusia dan M.V. Universitas Negeri Lomonosov Moskow berusaha mengatasi masalah ini dengan menggunakan halloysite, bahan tanah liat dengan struktur tubular, sebagai pembawa katalis.
Nanotube
halloysite aluminosilikat memiliki keasaman rendah, sehingga katalis
berdasarkan bahan tersebut memiliki reaktivitas yang sangat rendah. Itulah
sebabnya para peneliti memutuskan untuk mengolah nanotube aluminosilikat
haloisit dalam asam sulfat untuk meningkatkan tingkat keasaman dan meningkatkan
permukaan spesifik serta ukuran rongga internal.
Kemudian para ilmuwan
melakukan percobaan menggunakan halloysite yang diasamkan sebagai pembawa
katalis yang mengandung rutenium. Percobaan menunjukkan bahwa halloysite yang
dide-aluminisasi memungkinkan untuk menghilangkan guaiacol (produk pengolahan
kayu) dari bio-oil dengan efisiensi berkali-kali lipat lebih tinggi
dibandingkan katalis yang dibawa oleh mineral biasa.
“Hasil penelitian kami
mungkin dapat digunakan secara luas dalam pembuatan katalis untuk proses
bertonase besar, khususnya, untuk menerima komponen bahan bakar motor dan
produk semi petrokimia yang berharga dari bahan baku daur ulang. Kami akan
melanjutkan pekerjaan kami dalam menciptakan katalis baru untuk mengubah jenis
bahan baku alternatif yang mengandung hidrokarbon menjadi produk bernilai
tambah”, Yayasan Sains Rusia mengutip Alexander Glotov, kepala proyek dan
peneliti utama I.M. Gubkin Russian State Oil dan Universitas Gas.(Tim Liputan)
Editor : Aan