Bioetanol Mentah Dapat Digunakan Untuk Menerima Etilen
KALBARNEWS.CO.ID (SIBERIA) - Beberapa kandungan bioetanol
tidak menurunkan efisiensi penerimaan etilen dari bahan mentah tanaman, namun
sebaliknya – justru meningkatkan efisiensi tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh
model kinetik produksi etilen komersial yang dibuat oleh para ilmuwan dari
Institut Katalisis Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAS) cabang Siberia.
Etilena adalah produk petrokimia curah yang digunakan untuk memproduksi polimer, bahan kimia, tekstil, dan bahan kimia rumah tangga. Sumber paling umum untuk memperoleh etilen adalah etana (salah satu komponen gas alam) dan nafta (salah satu produk penyulingan minyak).
Bioetanol merupakan alternatif bahan baku jenis ini,
diperoleh dari sekam dan batang tanaman serealia seperti oat, gandum dan beras.
Namun bioetanol mengandung pengotor alkohol yang merupakan produk fermentasi
yang digunakan untuk memproduksi parfum, pewarna dan deterjen (butanol,
iso-butanol, iso-propanol).
Menghilangkan kotoran dari butanol adalah proses yang memakan banyak energi dan menghabiskan 20% dari seluruh energi yang dikonsumsi selama produksinya. Itulah sebabnya produsen etilen hijau di masa depan perlu memahami: jika mereka menggunakan bioetanol tanpa pemurnian mendalam terlebih dahulu, dampaknya terhadap keekonomian proses.
Untuk menjawab pertanyaan ini, para ilmuwan dari Institut Katalisis
cabang RAS Siberia melakukan simulasi penerimaan etilen dari 92% bioetanol
murni yang mengandung 0,003% hingga 0,3% iso-propanol. Simulasi ini menunjukkan
bahwa pengotor tersebut menghambat pembentukan produk sampingan dan dengan
demikian meningkatkan keluaran etilen.
“Dalam proses reaksi kita menerima produk
sampingan, misalnya butilena dan asetat aldehida. Iso-propanol memperlambat
semua reaksi, terutama pembentukan asetaldehida. Selektivitas kumulatif untuk
semua produk adalah 100 %, dan jika selektivitas produk sampingan turun,
selektivitas produk target — etilen — naik. Kami mengidentifikasi bahwa
pembentukan asetaldehida menjadi 7 kali lebih lambat dibandingkan pembentukan
semua produk lainnya. Kami percaya bahwa hal ini membuat proses ini lebih
menguntungkan secara ekonomi karena pemurnian etanol secara mendalam tidak
diperlukan”, Institut Katalisis cabang RAS Siberia mengutip Elena Ovchinnikova,
salah satu penulis penelitian tersebut.
Menurut para ilmuwan, bioetanol
paling baik digunakan untuk produksi etilen dengan tonase rendah dalam reaktor
tubular yang berisi ribuan tabung yang digunakan untuk memuat katalis aluminium
oksida khusus – Institut Katalisis cabang RAS Siberia mematenkan metode yang
aman bagi lingkungan untuk memperoleh katalis ini.(Tim Liputan)
Editor : Aan