KALBARNEWS.CO.ID
(KAIRO) -- Di UNESCO-Huawei International Forum on Digital
Platforms and Competencies for Teachers yang berlangsung kemarin, menteri
pendidikan Mesir meresmikan "National Distance Learning Centre for the
Continuous Professional Development of Educators". (27 Oktober 2023)Huawei Paparkan Pencapaian Program Technology-enabled Open Schools for All
Pusat pelatihan ini menjadi bagian
dari program UNESCO-Huawei Technology-enabled Open Schools for All yang
berjalan di Mesir, Ghana, dan Ethiopia pada periode 2020-2023.
Di awal sambutannya, Reda Hegazy, Menteri Pendidikan dan Pendidikan Teknis Mesir, mengungkapkan kegembiraannya berpartisipasi di ajang tersebut.
Dia juga
menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi dukungan UNESCO dan Huawei yang
telah memilih Mesir sebagai mitra Program Open Schools.
Dia juga memuji pencapaian program
Open Schools yang terwujud lewat kerja sama Professional Academy for Teachers
dan UNESCO Office di Kairo, dan berkata, "Program Open Schools berhasil
membuat sejumlah pencapaian penting di sektor pendidikan di Mesir dari sisi
peningkatan kapasitas dan pelatihan yang memperkaya keahlian guru, serta
penyediaan beragam platform digital, dan pendirian National Center for Distance
Education yang meningkatkan keahlian tenaga pendidik di Mesir."
Technology-enabled
Open Schools for All (TeOSS)
Berbarengan dengan pendirian pusat pelatihan tersebut, ajang ini juga mengeksplorasi praktik terbaik program TeOSS. Bekerja sama dengan kementerian pendidikan Mesir, Ethiopia, dan Ghana, program UNESCO-Huawei TeOSS menguji coba platform pendidikan digital di tiga negara Afrika.
Program ini juga melatih keahlian digital guru
dan siswa, mengembangkan kerangka kebijakan pendidikan digital, serta
mengevaluasi efektivitas program agar TeOSS dapat diperluas ke negara-negara
lain di Afrika.
Di Mesir, misalnya, 300 guru telah
mengikuti pelatihan keahlian digital lewat program ini. Di sisi lain, pusat
pelatihan baru tersebut akan meningkatkan kapabilitas belajar dan literasi
digital bagi 950.000 tenaga pendidik SD-SMA di tengah komunitas yang kurang beruntung.
Dalam sambutannya, Sobhi
Tawil, Director, Future of Learning and Innovation Team,
UNESCO, menyambut peserta forum, serta memuji kerja sama Kementerian
Pendidikan Mesir dan perannya dalam mendukung horizon masa depan.
Menurutnya, forum ini telah digelar dalam rangkaian program Huawei guna mewujudkan sekolah terbuka dan meningkatkan kompetensi pendidikan digital sejak 2020. Maka, forum ini berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan, menjamin akses dan keberlanjutan pendidikan di Mesir, Ethiopia, serta Ghana.
Lebih lagi, Mesir menjadi salah satu
negara pertama yang menjalankan inisiatif belajar digital. Sobhi
Tawil menilai, National Center for Distance Education di Mesir merupakan
lompatan besar dalam transformasi digital.
Program TeOSS didesain agar dapat memadukan metode belajar daring dan luring guna memaksimalkan hasil belajar, sekaligus menjamin keberlangsungan pendidikan di kondisi normal dan krisis.
Menurut UNICEF, misalnya, lebih dari 616 juta
siswa masih terdampak dari kebijakan penutupan sekolah secara penuh atau
parsial akibat pandemi Covid-19 pada Januari 2022.
Maka, pengembangan kapabilitas
pendidikan digital pada tingkat nasional dapat memitigasi kendala ini jika
perisitiwa yang di luar dugaan terjadi.
Keterlibatan Huawei dalam program ini
berada dalam naungan inisiatif inklusi digital dan keberlanjutan jangka
panjang, TECH4ALL. Di bidang pendidikan, TECH4ALL berkomitmen mengembangkan
solusi teknologi yang turut mendukung pencapaian Target 4 Pembangunan Berkelanjutan
PBB: menjamin pendidikan yang inklusif dan setara, serta mempromosikan
kesempatan belajar jangka panjang bagi semua orang.
"Pendidikan berperan penting
bagi semua orang. Untuk itu, strategi kami adalah meningkatkan keahlian digital
tenaga pendidik agar mampu menjawab tantangan di Mesir. Mari bekerja sama demi
membangun dunia digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan,"
ujar Joyce Liu, Director, TECH4ALL Digital Inclusion Program
Office, Huawei.
Selain meresmikan pusat pelatihan dan program TeOSS, ajang berdurasi dua hari ini juga membahas praktik terbaik dalam membangun platform digital dan meningkatkan kapabilitas tenaga pendidik, berbagi sumber daya dengan skala internasional, serta memperluas kolaborasi pendidikan digital.
Forum ini dihadiri sejumlah menteri dan perwakilan pejabat
senior asal Mesir, Ethiopia, dan Ghana; perwakilan UNESCO dan Huawei;
mitra-mitra TeOSS; serta pakar internasional.(Tim Liputan)
Editir
: Aan