KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Seminar Ekonomi Digital di Zhejiang, Tiongkok yang
disponsori oleh ASEAN-China Young Leaders Scholarship (ACYLS) dan Pemerintah
Provinsi Zhejiang baru saja dimulai. Program ini diselenggarakan di Universitas
Zhejiang. Kampus ini ditugaskan untuk menyelenggarakan Program Pertukaran dan
Kerjasama Pengembangan Ekonomi Digital ASEAN-China.Woman Digital Expert wakili Indonesia dalam Seminar Ekonomi Digital di Tiongkok
Indonesia sendiri mengirim delegasi dari anak muda
yang bertalenta luar biasa. Adalah Luciana Dita Chandra yang menjadi perwakilan
China-ASEAN Digital Economy Ecosyste, Hangzhou, Zhejiang Province, China.
Luciana menjadi satu dari 60 peserta yang
sepenuhnya didanai oleh ASEAN-China Young Leaders Scholarship (ACYLS) dan
Pemerintah Provinsi Zhejiang. Seminar dasar akan berlangsung mulai dari 12
Agustus 2023 hingga 26 Agustus 2023. Sementara seminar intensif dilaksanakan 26
Agustus 2023 sampai 9 September 2023.
"Saya sangat bersyukur bisa memulai
perjalanan menjadi salah satu program 1 Asean-China Young Leaders Scholarship
(ACYLS) dari delegasi Indonesia yang mewakili oraganisasi dari Pemuda Katolik
Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Center for International Studies on
Development and Governance (CISDG) di China’s Top 3 University,
@zhejianguniversity yang terletak di provinsi Hangzhou Zhejiang, China,"
kata Luciana lewat akun instagrammnya @lunadeee.
Rasa bangga Luciana sebagai delegasi Indonesia
pada seminar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, Zhejiang merupakan wilayah
perintis ekosistem ekonomi digital di Tiongkok. Seperti diketahui, Tiongkok
merupakan ekonomi digital terbesar kedua di dunia dengan skala 7,1 triliun USD.
"Kami juga beruntung, beberapa pemimpin ekonomi
Tiongkok datang untuk memberi kuliah dalam upacara penyambutan dan dapat
berdiskusi dengan kami tentang kebijakan perdagangan digital global, privasi
data lintas batas, Fintech, dan keamanan dunia maya. Diantaranya adalah
Profesor Huang Xianhai (Wakil Presiden Universitas Zhejiang dan Wakil Presiden
Asosiasi Ekonomi Dunia Amerika China), Profesor MA Shuzhong (Anggota Dewan
Eksekutif Masyarakat Ekonomi Dunia China), Profesor Yu Zhen (Sekretaris
Jenderal China-AS Dunia) Masyarakat Ekonomi) dan Profesor Gong Sen sebagai
pemimpin The CISDG," ujarnya.
Menurut Luciana, ekonomi digital saat ini menjadi
mesin utama pertumbuhan ekosistem ekonomi tidak hanya di Tiongkok tetapi juga
di negara-negara ASEAN.
Oleh sebab itu, CISDG menginisiasi program ini untuk mempelajari lebih dalam tentang bagaimana beberapa negara berkembang memanfaatkan ekosistem digital untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu, masalah keamanan data menjadi perhatian karena data adalah sumber kekayaan baru.
Latar Belakang Seminar Ekonomi Digital Pada KTT ke-25 ASEAN-Tiongkok (10+1) di PhnomPenh,
Kamboja, tepatnya 11 November 2022, Perdana Menteri Dewan Negara Republik
Rakyat Tiongkok, Li Keqiang, mengumumkan "Tiongkok akan mengimplementasikan
'ASEAN-Tiongkok Digital Talent Training Plan' dan melatih 1.000 talenta digital
untuk negara-negara ASEAN dalam tiga tahun ke depan."
Universitas Zhejiang
ditugaskan untuk menyelenggarakan Program Pertukaran dan Kerjasama Pengembangan
Ekonomi Digital ASEAN-China.
Sekitar 200 perwakilan dari pemerintah, industri
dan akademisi negara anggota ASEAN akan direkrut setiap tahun ke Provinsi
Zhejiang untuk seminar jangka pendek dengan topik ekonomi digital.
Seminar pertama dari program 2023 akan merekrut sekitar
60 peserta dan akan sepenuhnya didanai oleh ASEAN-China Young Leaders
Scholarship (ACYLS) dan Pemerintah Provinsi Zhejiang. Seminar secara resmi
dimulai pada 14 Agustus (Senin).
Tujuan dan Visi Seminar Ekonomi Digital
Seminar ini memiliki tujuan dan visi untu meraih
peluang digital, mempromosikan kerja sama ekonomi digital Tiongkok-ASEAN,
mempromosikan konektivitas digital, melatih talenta ekonomi digital untuk
negara-negara ASEAN.
Menjalin kemitraan kerja sama ekonomi digital yang
menampilkan rasa saling percaya, saling menguntungkan, inklusivitas, inovasi,
dan hasil yang saling menguntungkan, serta membangun banyak komunitas masa
depan bersama China-ASEAN yang lebih dekat (Tim liputan)
Editor : Aan