Tukirin: Harus Ada Solusi Penyelesaian Kebakaran Lahan Yang Efektif, Efisien Dan Produktif

Editor: Redaksi author photo
Tukirin Adi Suryonegoro, SE

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Pencemaran udara di daerah Kalimantan Barat terutama di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya sering terjadi apalagi pada saat musim kemarau seperti saat ini.


Yang akhirnya membuat kualitas udara menjadi tidak sehat, hal ini disebabkan oleh karena adanya kebakaran lahan perladangan dan lahan perkebunan yang tidak produktif.


Hal tersebut disampaikan Tokoh Masyarakat yang merupakan sosok penggiat social kemasyarakat, Tukirin Adi Suryonegoro, SE, Ia mengatakan harus ada Solusi Penyelesaian Kebakaran Lahan Yang Efektif, Efisien Dan Produktif.


“Selain mengganggu kesehatan juga mengganggu aktivitas keseharian warga masyarakat Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya, termasuk mengganggu aktivitas pendidikan bagi anak-anak TK, SD dan SMP sehingga pemerintah perlu mengambil langkah bijak untuk merumahkan anak-anak sekolah tersebut dengan mengikuti pelajaran dari rumah, seperti misalkan proses belajar mengajar secara daring,” ujar Tukirin.


Tukirin mengatakan bahwa kebakaran lahan seperti ini hampir setiap tahun pasti terjadi terutama pada musim-musim kemarau.


“Berbagai macam cara sudah dilakukan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat guna menanggulangi kebakaran lahan dan perkebunan yang sudah tidak produktif, namun belum dapat menyelesaikan persoalan kebakaran untuk tidak terulang kembali pada tahun-tahun berikutnya dan atau pada musim kemarau berikutnya, padahal tidak sedikit anggaran pemerintah daerah dan anggaran pemerintah pusat yang telah digunakan guna mengatasi dan menyelesaikan persoalan kebakaran ini,” ungkapnya.


Kebakaran lahan dan perkebunan yang tidak produktif ini tentunya tidak cukup diselesaikan dengan cara memadamkan api dan atau menggenangi lahan-lahan tersebut dengan air, oleh karena pada saat terjadinya kebakaran lahan perkebunan maupun lahan perladangan, kondisi semak belukar dan tanahnya menjadi sangat kering dan tandus, sehingga apabila tersengat sinar matahari yang cukup panas maka pada lahan-lahan tersebut akan mudah menjadi terbakar.


Seharusnya ada sulosi penyelesaian dengan cara lain dan atau penggabungan dengan cara yang sudah dilakukan yakni merubah lahan perladangan dan lahan perkebunan yang tidak produktif tersebut menjadi lahan yang produktif dan bermanfaat bagi warga masyarakat terutama warga petani yang mayoritas berada disekitar simpul-simpul kebakaran.


Seperti misalnya pada lahan perladangan dan pada lahan perkebunan yang tidak produktif dicetak menjadi lahan ketahanan pangan, palawija, buah-buahan, jagung, umbi-umbian dan lain-lain, yang tentunya pembiayaan, pembinaan dan pengawasan dilakukan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat.


Apabila hal ini dapat dilakukan, maka kejadian kebakaran lahan tidak produktif dan perkebunan tidak produktif setiap tahun dapat berkurang hingga tidak ada kebakaran sama sekali.


Serta kemanfaatan anggaran akan dapat dirasakan secara langsung oleh banyak orang terutama dapat terciptanya lapangan kerja baru dibidang pertanian, dapat terwujudnya ketahanan pangan daerah dan dapat meningkatkan pendapatan warga masyarakat petani. (tim liputan).


Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini