![]() |
PTPN Group dan Suntory Garuda Buka Pasar Baru Ekspor Perdana Teh Oolong ke Vietnam |
Kolaborasi Suntory dan PTPN memberi Suntory akses ke perusahaan
perkebunan terbesar di Indonesia dengan keunggulan komersial dan
operasional. PTPN memperoleh manfaat dari pengetahuan global Suntory dan
keahlian sebagai produsen minuman kelas dunia, terutama teh oolong dengan
berkomitmen untuk mengikuti metode pertanian berkelanjutan dan mematuhi standar
kualitas internasional untuk memastikan keunggulan produk.
Teh Oolong, yang memiliki karakteristik unik dan cita rasa
lembut, dipilih khusus sebagai komoditas ekspor sesuai dengan permintaan pasar.
Direktur Pemasaran PTPN Group, Dwi Sutoro, menyampaikan bahwa kerja sama ini
merupakan bentuk keseriusan perusahaan untuk menghasilkan produk teh yang
diinginkan oleh pembeli. "Ini pengalaman pertama kami memproduksi teh
jenis Oolong. Kami produksi karena ada permintaan pasar khusus dan kami
memiliki kompetensi untuk mengembangkan semua jenis teh sesuai dengan
permintaan pembeli," ujarnya.
PTPN Group diketahui mengelola lebih dari 23.000 hektar
lahan perkebunan teh di Indonesia. Dengan luas area perkebunan ini, PTPN
Group merupakan salah satu perusahaan perkebunan teh terbesar di dunia dengan
kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun atau 40% dari produksi
nasional. Selain teh Oolong, PTPN Group juga menghasilkan produk berupa black
tea (orthodox dan CTC), green tea, dan white tea.
PTPN Group memiliki beberapa merek dagang produk teh retail seperti Nusakita,
Walini, Teh Kayu Aro, Goalpara, Rollas, Kaligua, Gunung Dempo, Semugih,
dan Tobasari.
Ekspor teh Oolong ke Vietnam ini akan digunakan
oleh Suntory untuk membuat produk minuman ready-to-drink di
pasar Asia. Suntory adalah salah satu perusahaan produk konsumen terkemuka
di dunia yang didirikan sejak 1899 di Osaka, Jepang, dan memiliki berbagai
merek minuman kemasan terkemuka di dunia seperti TEA+, Ribena, dan Okky Jelly
Drink.
CEO Suntory Garuda Beverage, Neeraj Kumar Goyal,
menyebutkan bahwa bahan baku yang mereka gunakan harus memenuhi standar
kualitas yang tinggi. "Di Suntory, kami selalu berusaha untuk menggunakan
cara-cara yang lebih baik dan lebih inovatif untuk memenuhi berbagai cita rasa
dan gaya hidup di seluruh dunia," ungkap Neeraj. " Kemitraan kami
dengan PTPN adalah bagian dari komitmen kami untuk berbagi pengetahuan global
kami untuk memastikan produk berkualitas tinggi bagi konsumen," tambah
beliau.
Kerja sama ekspor jenis teh Oolong ini telah diinisiasi
sejak tahun 2021 dengan berbagai tahap persiapan meliputi percobaan, pengujian,
dan audit. Teh Oolong produksi PTPN Group telah memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) dan lolos uji kandungan pestisida dengan 268 bahan aktif yang
dipersyaratkan. Selain itu, produk ini juga telah lolos uji kandungan logam
berat (Cd, Pb, Sn, Hg, dan As) dan uji kandungan mikrobiologi (TPC, Coliform,
Yeast, dan Mould).
Sebelumnya, produk black tea yang diproduksi
oleh PTPN Group juga sudah merambah pasar internasional ke berbagai negara
seperti Pakistan, Rusia, Malaysia, Asia Timur, Timur Tengah, Amerika
Serikat, dan Eropa. Produk teh Indonesia ini telah memenuhi standar
keamanan pangan yang dipersyaratkan oleh masing-masing negara. Produksi
jenis green tea juga sedang digalakkan terutama di perkebunan
di wilayah Sumatera sesuai permitnaan pasar.
Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan akan membuka
peluang bisnis baru bagi PTPN Group, Suntory, dan perusahaan multinasional
lainnya, serta membawa manfaat ekonomi bagi negara. Informasi mengenai peluang
bisnis teh dengan PTPN Group dapat ditanyakan melalui e-mail tea@holding-perkebunan.
Editor : Aan