Program "Climate X" 2023 Diperbarui Untuk COP28
KALBARNEWS.CO.ID (DUBAI) - Global Alliance of Universities on Climate
(GAUC), menjalin kemitraan strategis dengan UNESCO dan Asian Universities
Alliance (AUA), memperbarui Program "Climate x" yang dilansir tahun
lalu sebagai bentuk kontribusi terhadap kemajuan tata kelola iklim global,
serta kesuksesan 2023 UN Climate Change Conference (COP28). Kamis (22 Juni 2023).
Program ini mengerahkan berbagai pemangku kepentingan global untuk membina pemimpin iklim masa depan. Fokus utamanya adalah perspektif sinergis antara perubahan iklim dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDG) lainnya. Program Pelatihan Kepemimpinan "Climate x" 2023 (Pelatihan "Climate x"), program unggulan perdana dari "Climate x", telah disambut hangat oleh pemuda global.
Hanya dalam satu minggu, lebih dari
1.000 mahasiswa di lebih dari 70 negara dan wilayah telah mendaftarkan diri.
Portal pendaftaran program tetap dibuka pada http://climatexleadership.gauc.net/ hingga
30 Juni mendatang.
"Aksi inovatif dan kontribusi pemuda dalam mempromosikan netralitas karbon, mengatasi perubahan iklim, serta mencapai SDG tergolong luar biasa," ujar Shahbaz Khan, Director, UNESCO Multi-sectoral Regional Office, Asia Timur, dan Perwakilan untuk Tiongkok, DPRK, Jepang, Mongolia, dan ROK. Hal ini disampaikan Khan dalam acara peluncuran Pelatihan "Climate x.
Organisasi internasional, aliansi lembaga
pendidikan, pengambil kebijakan, serta sektor swasta harus bekerja sama dan
menyediakan platform global bagi pemuda global. Dengan demikian, bakat-bakat
muda ini memperoleh pencerahan, aspirasi mereka didengarkan, dan aksi mereka
terlihat jelas.
Perubahan paradigma
Sebagai perubahan eksistensial, perubahan iklim sangat berkaitan
dengan seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDG), serta memiliki
dampak transformatif di sektor sosial dan ekonomi. Maka, transisi menuju
ekonomi yang berprinsip netralitas karbon merupakan perubahan paradigma yang
menghadirkan model pembangunan baru.
Sesuai dengan tema yang diusung, Program "Climate x" menekankan
sinergi antara perubahan iklim dan SDG lain, serta memiliki struktur tiga
dimensi dalam menjangkau berbagai pemangku kepentingan. Di level nasional,
Pelatihan ini ingin membina pemimpin iklim masa depan. Di level regional,
Regional Forum on Climate Change akan mendorong kolaborasi ilmiah yang lebih
luas. Di level internasional, Global Youth Climate Week, mekanisme terbaru yang
digagas GAUC dan mitra globalnya, akan memperkuat aksi iklim pemuda di
seluruh dunia.
Berkat kekuatan kolektif universitas anggota GAUC dan dukungan mitra globalnya, Program "Climate x" yang perdana mencapai kesuksesan penting. Program ini membina 100 mahasiswa muda dari universitas anggota GAUC untuk memimpin aksi iklim, mengerahkan lebih dari 40 universitas di Afrika menjelang COP27 di Mesir, serta melibatkan lebih dari 100 pemangku kepentingan di enam benua guna mendukung aksi iklim yang dijalankan pemuda tersebut.
Di 2022 UN Climate Change Conference (COP27), perwakilan
mahasiswa yang terpilih dari program pelatihan ini menerbitkan sebuah surat
terbuka untuk pemimpin iklim global di Sharm el Sheikh. Perwakilan mahasiswa
ini turut menyerahkan surat tersebut secara langsung kepada lima kepala negara,
14 menteri dari 11 negara, serta 12 utusan pemerintah.
Meneruskan kesuksesan tahun lalu, Program 2023 akan terus
berpegang pada misi dan strukturnya, sekaligus meningkatkan inklusi dan dampak
positif.
U28 untuk COP28
Mengingat COP28 berlangsung di Uni Emirat Arab (UAE),
GAUC menjalin kemitraan strategis dengan Asian Universities Alliance (AUA) yang
terdiri atas 15 universitas anggota di Asia.
University of Tokyo dan Tsinghua University juga termasuk sebagai anggota kedua aliansi tersebut. Maka, kemitraan ini akan menyatukan sumber daya pendidikan dan akademik di 28 universitas di seluruh dunia, khususnya di Asia. Selama Program ini berlangsung, universitas anggota GAUC dan AUA akan berkolaborasi dalam menyediakan kursus belajar lintasdisiplin untuk Pelatihan "Climate x".
Lebih lagi,
universitas-universitas ini akan bekerja sama meningkatkan kesadaran publik
global tentang tantangan iklim yang dihadapi Asia, serta mengerahkan
jaringan lembaga pendidikan tinggi di Asia untuk menggagas upaya
iklim menjelang dan setelah penyelenggaraan COP28.
Selain kolaborasi yang lebih luas di sektor pendidikan tinggi, Program ini juga mendapat dukungan yang kian konkret dari mitra global di berbagai jenis industri, termasuk UNESCO, UNITAR, dan Arab Youth Council on Climate Change.
Train the Trainers
Agar semakin banyak pemuda yang dilibatkan sehingga mereka dapat
menangkap peluang dari perubahan paradigma, serta memimpin inisiatif iklim pada
masa depan, Pelatihan "Climate x" 2023 kini terbuka bagi mahasiswa di
seluruh dunia.
"Pemuda adalah tulang punggung bagi masa depan nol karbon.
Maka, Pelatihan "Climate x" membantu mereka mengemban tanggung jawab
bersejarah ini," jelas Dr. WANG Binbin, Executive
Secretary-General, GAUC. "Pelatihan tersebut membekali mahasiswa
dengan pengetahuan akademis, memperluas perspektif globalnya, serta
meningkatkan pemahaman mereka tentang tata kelola iklim global. Lebih lagi,
kami berharap, Pelatihan ini menjadi panduan yang memfasilitasi perjalanan
mereka dalam mengaktualisasikan diri."
Dengan pendekatan "Train the Trainer" pada
modul "1+3", program pelatihan ini memberdayakan mahasiswa agar mampu
bertransisi dari pihak yang mempelajari ilmu pengetahuan tentang iklim hingga
menjadi pemimpin aksi iklim. Modul pelatihan terdiri atas dua bagian"
"1" merujuk kursus daring selama satu bulan pada Juli, sedangkan,
"3" mencerminkan tiga kegiatan berformat campuran (hybrid)
yang harus diadakan oleh mahasiswa peserta program dari Agustus hingga November
mendatang.
Sebagai unsur penting dari Program "Climate x", Global
Youth Climate Week 2023, dijadwalkan pada 20-24 November tahun ini, akan
menjadi platform bagi seluruh peserta pelatihan untuk mengadakan ketiga
kegiatannya, serta menghadirkan mahasiswa yang memimpin aksi iklim di panggung
internasional.(Tim Liputan).
Editor : Lan