KALBARNEWS.CO.ID (TAIPEI) -- KKday, platform pariwisata terkemuka di
Asia, berkomitmen meningkatkan transformasi digital di kalangan pelaku usaha
pariwisata dengan meluncurkan "KKday Marketplace"
di Asia Tenggara. Peluncuran "KKday Marketplace" sejalan dengan
proyeksi KKday tentang pemulihan industri pariwisata pada 2023. Apalagi,
industri pariwisata sukses mencatat omzet global dengan rekor tertinggi pada
2022. "KKday Marketplace" didesain agar pelaku usaha pariwisata di
pasar lokal mampu mengembangkan kegiatan operasional e-commerce,
serta meningkatkan kapasitas untuk melayani wisatawan internasional dengan
memanfaatkan arus pengunjung global KKday. Program promosi tahap pertama
"KKday Marketplace" menyasar pengelola objek rekreasi air dan luar
ruang (outdoor), serta menawarkan diskon komisi. Targetnya, menjangkau
2.000 pelaku usaha pariwisata di seluruh dunia sepanjang 2023, serta memperluas
peluang bisnis pariwisata lintaswilayah pada era pascapandemi. Jumat (9 Juni 2023).KKday Marketplace Berekspansi ke Asia Tenggara
Pasar Asia Tenggara menjadi motor penggerak di balik pesatnya pemulihan
pariwisata di Asia. Namun, menurut pengamatan KKday di pasar lokal
di Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapura,
dan Indonesia, setidaknya 90% pengelola objek wisata di Asia
Tenggara belum beralih menggunakan teknologi digital. Di sisi lain, lebih
dari 85% wisatawan yang memakai KKday membuat reservasi lewat perangkat seluler
dan terbiasa menelusuri informasi secara digital, serta melakukan
reservasi online, pembayaran online, serta berinteraksi
langsung dengan tim layanan pelanggan.
Menyasar
peluang pariwisata digital dan layanan nirkontak (contactless), terutama
setelah melansir sistem pemesanan rezio pada 2020 yang telah melayani lebih
dari 5,1 juta wisatawan di seluruh dunia, KKday meluncurkan layanan "KKday
Marketplace" pada akhir 2021. Dengan platform ini, KKday ingin membantu
vendor pariwisata membangun merek e-commerce.
"KKday
Marketplace" menawarkan enam keunggulan utama. Lewat platform ini,
pengelola objek wisata dapat membuat gerai online dengan
cepat, mendaftarkan produk secara mandiri, mengatur harga produk secara
fleksibel, mengendalikan inventori dengan akurat, cepat merespons reservasi,
serta mengakses arus pengguna global pada platform KKday. Kini, "KKday
Marketplace" menawarkan lebih dari 1.000 pengelola objek wisata global, termasuk
pengelola kegiatan rekreasi air dan luar ruang, penyedia tur wisata kebudayaan,
serta agen perjalanan wisata konvensional. Merespons perkembangan pesat di
pasar pariwisata Asia Tenggara pada era pascapandemi, "KKday
Marketplace" ingin memperluas jangkauan lokalnya di pasar tersebut.
Menurut penilaian KKday, banyak pelaku usaha pariwisata berskala
kecil di Asia Tenggara mampu bertahan dari pandemi, serta
mengembangkan kegiatan digital yang bersifat dasar, seperti situs dan platform
media sosial. Namun, pelaku usaha berskala kecil ini masih terkendala untuk
menarik minat dan arus wisatawan internasional setelah perjalanan internasional
mengalami pemulihan. Saat ini, pengelola objek wisata di Jepang, Korea,
dan Taiwan memakai layanan multibahasa KKday Marketplace guna
menangkap peluang pemulihan sektor pariwisata lintaswilayah. Misalnya, operator
ATV lokal di Hualien, Taiwan, MK ATV, berhasil menerima pesanan dari
wisatawan asal Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan bahkan Jerman
serta Amerika Utara setelah bergabung dengan KKday Marketplace".
Omzet MK ATV juga meningkat lebih dari 30%. Hal serupa dialami OrengeBus, agen perjalanan wisata asal Jepang.
OrangeBus melansir layanan multibahasa dan mencatat kenaikan arus wisatawan
internasional setelah bergabung dengan "KKday Marketplace", bahkan
membukukan pendapatan JPY 12 juta dalam satu bulan, dan bisnisnya
terus berkembang setelah musim liburan tiba.
Asia
Tenggara selalu menjadi surga liburan yang ingin dijelajahi wisatawan
global independen. Apalagi, tur wisata yang unik, modern, dan eksklusif di
wilayah ini sangat menarik bagi wisatawan. Untuk mempromosikan bisnisnya di pasar
Asia Tenggara, "KKday Marketplace" akan menyasar pelaku
industri pariwisata berskala kecil dan independen, serta memiliki jumlah
pegawai di bawah 10 orang, dan modal kurang dari US$10.000. Pelaku usaha
ini juga harus beroperasi di satu kota atau pulau, melayani wisatawan mandiri,
dan menguasai bahasa Mandarin atau Inggris, serta menawarkan layanan yang
berfokus pada tur lengkap dalam satu hari atau setengah hari.
Menurut KKday, mengingat kekayaan dan keberagaman sumber daya pariwisata serta daya saing bahasa Asia Tenggara, pengelola pariwisata lokal berskala kecil berpotensi besar di era pascapandemi. Pada tahap awal, "KKday Marketplace" menargetkan penyedia kegiatan rekreasi air dan luar ruang, serta menawarkan diskon komisi. Hal tersebut akan membantu pelaku usaha membangun merek pada platform e-commerce dan menangkap peluang bisnis pada musim panas mendatang.
Tentang
KKday
Berdiri
pada 2014, KKday adalah platform terkemuka di Asia
yang menawarkan pengalaman wisata. KKday memiliki jutaan pengguna dan 12
kantor di Asia Pasifik. Kini, platform tersebut menawarkan lebih dari 300.000
pengalaman unik yang tersebar di lebih dari 550 kota dan 92 negara. KKday ingin
menyediakan kemudahan bagi pengguna yang ingin menjalani pengalaman gaya hidup
tanpa batas, mulai dari taman rekreasi lokal dan restoran ternama hingga staycation dan hiking
trip selama beberapa hari.
Tentang
KKday Marketplace
Pada
akhir 2021, KKday Marketplace dilansir sebagai platform terbuka. Lewat platform
ini, pelaku industri pariwisata dapat membangun merek e-commerce miliknya
sendiri, serta mendaftarkan dan mengelola produk wisata secara independen.
Lewat KKday Marketplace, pelaku usaha pariwisata juga dapat menjangkau konsumen
KKday secara langsung, serta menangani reservasi secara digital dan langsung,
sekaligus menjalankan transformasi digital. Setelah pariwisata internasional
mengalami pemulihan, pelaku usaha pariwisata juga dapat menjangkau wisatawan
global lewat sistem multibahasa KKday Marketplace, serta mengembangkan bisnis
pariwisatanya. Editor : Aan