Kerangka Yang Ditemukan Dikawasan Bukit Tempayan Desa Sebunga Diduga Korban Pembunahan

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Penemuan kerangka manusia di kawasan Bukit Tempayan Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat yang diduga adalah kerangka seorang gadis cantik bernama Sri Mulyani (23) warga jalan Komyos Sudarso Gang Jarak Dalam No 34 RT/RW 006/006 Kelurahan Sungai Jawi Luar kecamatan Pontianak Barat Kalimantan Barat diduga adalah korban pembunuhan.

Hal tersebut disampaikan oleh kerabat dekatnya yang bernama Saiful yang merupakan keponakan korban, Ia menyebut bahwa Sri Mulyani diduga kuat telah dibunuh oleh pacarnya sendiri berinisial YW.

Menurut Saiful, kecurigaan pihak keluarga bahwa YW adalah pelakunya, berawal dari sebuah pesan Whatsapp yang dikirimkan oleh YW kepada bibi almarhum Sri Mulyani pada waktu itu.

"Isi pesan Whatsapp tersebut memberikan informasi kepada pihak keluarga kalau nomor Whatsapp yang dikirimkan adalah milik Sri Mulyani yang baru," ungkap Saiful Bahri.

Mendapatkan nomor tersebut, pihak keluarga selanjutnya menghubungi nomor Whatsapp yang dikirimkan tersebut untuk memastikan apakah benar atau tidak. Saat dihubungi ternyata aktif dan direspon, akan tetapi saat diajak bicara dan melakukan video call telpon tidak diangkat.

“Kecurigaan pihak keluarga makin kuat setelah pihak kepolisian menelusuri dengan menelpon nomor tersebut dan ternyata nomor itu milik YW," ungkap Saiful Bahri.

Saiful juga menceritakan bahwa Sri Mulyani pada pertengahan Desember 2022 lalu, meninggalkan rumah tanpa izin orang tua, hingga akhirnya pihak keluarga mengetahui ternyata Sri Mulyani pergi ke Sambas menemui tunangannya yang sedang bertugas di wilayah perbatasan Kabupaten Sambas.

"Informasi itu kita dapat dari teman Sri dan tunangan temannya, kalau Sri datang ke Sambas diminta untuk mengajukan pernikahan oleh tunangannya," jelasnya.

Selanjutnya pada pertengahan Januari, Sri Mulyani kembali mengirimkan pesan kepada keluarga menggunakan nomor Whatsapp yang lama, dimana dalam pesan itu memberikan informasi bahwa dirinya sudah bekerja di salah satu kedai di Malaysia.

“Sri juga sempat mengirimkan foto paspor, namun yang difotokan hanya sampul luar, sementara bagian dalam tidak diperlihatkan, bahkan mukanya juga tidak diperlihatkan," bebernya. (tim liputan).

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini