KALBARNEWS.CO.ID (SHENZHEN) -- Pada 5 April pagi hari, Beijing Minhai
Biotechnology Co., Ltd. (selanjutnya disebut "BioMinhai"), anak usaha
Shenzhen Kangtai Biological Products Co., Ltd. (300601.SZ), dan Biotis Pharmaceuticals Indonesia
(selanjutnya disebut "Biotis") meresmikan kerja sama di Beijing. Kerja sama ini mencakup lisensi dan transfer
teknologi dual-carrier 13-valent pneumococcal polysaccharide conjugate
vaccine. Beberapa tamu kehormatan menghadiri acara
peresmian kerja sama ini, termasuk Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Wakil
Menteri Kesehatan Indonesia, Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk
Tiongkok, LIU Yanfei, President, China International Medical Foundation, serta ZHOU Hui, Chairman, China Chamber of Commerce for Import & Export of Medicines &
Health Products. Senin (10 April 2023).BioKangtai dan Biotis Jalin Kerja Sama
Menurut kontrak kerja sama ini, BioMinhai akan memasok dual-carrier
13-valent pneumococcal vaccine dalam jumlah banyak untuk Biotis. Di
sisi lain, BioMinhai akan mentransfer sejumlah teknologi seperti formulasi
vaksin, metode pengisian dan pengujian produk akhir kepada Biotis. Kedua pihak
juga akan bekerja sama dalam pendaftaran, produksi, dan pemasaran dual-carrier
13-valent pneumococcal conjugate vaccine di Indonesia.
Statistik
United Nations Population Fund (UNFPA)
menunjukkan, Indonesia memiliki 280 juta penduduk pada 2022,
menempati peringkat keempat terbanyak di dunia. Dalam lima tahun
terakhir, Indonesia mencatat angka kelahiran bayi sebanyak 4,5 juta
jiwa per tahun, menempati posisi pertama di Asia.
Kini, Indonesia telah mencantumkan 11 vaksin dalam Program Imunisasi
Lengkap. Indonesia juga sangat mengutamakan vaksin konjugasi
pneumokokus (pneumococcal conjugate vaccine). Pada periode
2017-2019, Indonesia meluncurkan Program Demonstrasi Imunisasi Vaksin
Konjugasi Pneumokokus di dua provinsi, dan cakupan imunisasi tercatat di atas
80%. Pada 2021, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Gavi dan
UNICEF untuk meningkatkan imunisasi vaksin konjugasi pneumokokus di tingkat
nasional. Selanjutnya, pada 2022, Kementerian Kesehatan Indonesia pun resmi
mengumumkan, anak-anak harus divaksinasi agar terlindung dari
pneumonia dan memiliki kekebalan tubuh.
Dalam
beberapa tahun terakhir, BioKangtai selalu bertekad "membuat vaksin
terbaik yang bermanfaat bagi kesehatan manusia". BioKangtai juga bekerja
sama dengan Indonesia, Pakistan, Filipina, dan negara-negara
berkembang lain. Selain mengekspor produk akhir, BioKangtai juga terus
mengeksplorasi jalur kerja sama baru seperti ekspor dalam jumlah banyak dan
transfer teknologi. Di sisi lain, BioKangtai berupaya merealisasikan sebuah
visi strategis, yakni "Vaksin Tiongkok yang dibuat di berbagai negara dan
melayani kebutuhan dunia". Tujuannya, meningkatkan aksesibilitas dan
keterjangkauan vaksin di seluruh dunia.
Seperti
disampaikan ZHENG Haifa, General Manager, Beijing Minhai
Biotechnology Co., Ltd., dalam acara peresmian kerja sama tersebut:
"Pneumokokus menjadi penyebab utama pneumonia, meningitis, otitis
media, dan penyakit lain, khususnya di kalangan anak-anak. Untuk itu, 13-valent
pneumococcal conjugate vaccine buatan BioMinhai bekerja dengan
baik dalam uji klinik, serta mampu mencegah beragam penyakit yang disebabkan
pneumokokus. Kami berharap, BioMinhai dan Biotis dapat bekerja sama dalam
menggerakkan perkembangan industri vaksin di Indonesia, meningkatkan
kondisi kesehatan di wilayah setempat, serta melindungi kehidupan dan kesehatan
masyarakat Indonesia!"
"13-valent
pneumococcal conjugate vaccine telah tercantum dalam Program Imunisasi
Nasional Indonesia, serta tersedia gratis bagi masyarakat. Vaksin ini berperan
penting mengurangi penyakit terkait di kalangan anak-anak. Maka, kerja sama
internasional antara Biotis dan BioMinhai membantu kami menjawab tantangan
dalam suplai dan distribusi vaksin. Saya berterima kasih atas dukungan
Kementerian Kesehatan Indonesia dan BioMinhai. Kerja sama ini akan berdampak
positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia!,"
kata Fransiskus Xaverius Sudirman, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals
Indonesia.
Menurut
Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk
Tiongkok, Indonesia telah membuat beberapa pencapaian dalam
mengembangkan infrastruktur kesehatan, serta mencapai kemajuan luar biasa dalam
perkembangan industri farmasi. Dia juga berterima kasih atas dukungan dan
bantuan instansi Tiongkok terkait, Biotis, dan BioMinhai dalam proses kerja
sama tersebut.
Dante
Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan Indonesia, mengucapkan selamat atas
terjalinnya kerja sama ini, dan berkata: "Tiongkok dan Indonesia telah
lama menjalin hubungan hingga 73 tahun, serta berhasil membuat pencapaian
penting dalam berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir. Kerja sama antara
BioMinhai dan Biotis mencakup 13-valent pneumococcal conjugate
vaccine sekaligus peralatan dan teknologi terkait. Jika vaksin ini
dapat diproduksi secara lokal di Indonesia dengan biaya yang lebih
hemat, Kementerian Kesehatan Indonesia akan mendorong pemerintah agar
meningkatkan pengadaan vaksin dan menggratiskan vaksin bagi anak-anak Indonesia menurut
regulasi terkait. Di saat bersamaan, BioMinhai dan Biotis akan memperoleh hasil
yang saling menguntungkan, serta merealisasikan visi bersama untuk melindungi
kesehatan manusia!". (Tim Liputan).
Editor : Aan