Saat Hadiri Pelantikan Pengurus DAD Kalbar, Lasarus Sampaikan Pesan Tepo Seliro

Editor: Redaksi author photo
Ketua Dewan Pertimbangan DAD Kalbar, Lasarus, S.Sos
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat periode 2023-2028 resmi dilantik oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa di Hotel Golden Tulip Pontianak pada hari Jumat (10 Maret 2023) sore.

Pelantikan Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat periode 2023-2028  ini juga dihadiri Tokoh Kalbar yang juga merupakan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus , Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan, Ketua Pemuda Melayu, Sy Machmud, Ketua-ketua Organisasi Adat Kalbar, Ketua-ketua DAD Kabupaten dan Kota serta tokoh masyarakat lintas Etnis se-Kalbar.  

Ketua Dewan Pertimbangan DAD Kalbar yang juga merupakan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus dalam sambutannya menaruh harapan besar kepada pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat periode 2023-2028 yang baru saja dilantik. Dirinya berharap, DAD mampu merawat keharmonisan suku yang selama ini sudah terjalin baik di provinsi ini.

"Kalau diminta menyampaikan wejangan, barangkali saya kurang pas karena dari sisi pengalaman dan kompetensi, ada banyak sekali orang-orang DAD yang jauh lebih pantas untuk menyampaikannya. Mungkin baru dikatakan pas kalau saya sekadar menyampaikan harapan. Nah, harapannya hanya satu, tolong dijaga harmonisasi di Kalbar ini," ucap Lasarus.

Lasarus pada kesempatan itu juga mengingatkan bahwa sebagai suku mayoritas, masyarakat Dayak tidak boleh merasa paling dominan. Sebab kata dia, wilayah Kalbar ini didiami oleh puluhan etnis berbeda sehingga dibutuhkan sikap saling menghargai satu sama lain.

"Kita orang Dayak ini hidup berdampingan dengan suku-suku lain. Oleh karenanya, tidak boleh kita ini merasa mentang-mentang. Kalau kata orang Jawa kita itu harus tepo seliro," katanya.

Pada momen yang sama, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat ini juga menyerukan kepada masyarakat untuk tidak mudah terhasut dengan provokasi bernuansa SARA. Lasarus mengatakan bahwa tindakan provokasi tidak sepatutnya direspons karena hanya akan memicu tindak kekerasan.

"Saya dulu antara tahun 1999-2001 pernah mendamaikan kelompok yang tengah berkonflik. Saya saksikan sendiri betapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat konflik itu. Ada orang tua yang luka-luka sehingga tidak bisa menafkahi keluarganya, ada banyak warung yang tidak bisa buka karena situasi tidak kondusif, anak-anak tidak bisa sekolah, dan seterusnya. Karena melihat langsung efek buruk suatu konflik, saya menjadi sangat paham kalau keharmonisan itu merupakan anugerah yang tak ternilai. Oleh karenanya, jangan sampai kejadian semacam itu terulang kembali di era sekarang. Menghindarinya, salah satunya dengan tidak mudah terpancing dengan provokasi yang bersifat SARA. Kalau menemukan tindakan provokatif, cobalah klarifikasi dulu kebenarannya. Tabayyun dululah kalau kata kyai-kyai NU," tutur Lasarus.

Kepengurusan DAD Kalbar periode 2023-2028 yang diketuai Cornelius Kimha dikukuhkan secara resmi oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa.

Cornelius Kimha yang juga merupakan mantan Bupati Mempawah ini terpilih setelah memperoleh suara mayoritas pada Musyawarah Adat (Musdat) VI Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat pada bulan Januari 2023 lalu. (tim liputan).

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini