KALBARNEWS.CIO.ID
(JAKARTA) - Kondisi perekonomian yang masih dalam masa pemulihan setelah
melalui Covid-19 dan maraknya isu resesi global di tahun 2023 menyebabkan
masyarakat Indonesia saat ini masih banyak yang menahan diri untuk melakukan
pembelian mobil baru. Jumat (31 Maret 2023).Permintaan Mobil Bekas Meningkat Di Tengah Ancaman Resesi
Masyarakat yang
ingin membeli mobil kini lebih realistis dengan lebih memilih untuk membeli
mobil bekas sebagai alternatif yang lebih terjangkau harganya. Meskipun kondisi
ekonomi tahun 2023 diprediksi tidak menentu dengan adanya isu resesi global
yang akan terjadi, peluang pertumbuhan permintaan pada mobil bekas terus meningkat.
Beberapa survei dari
tahun ke tahun menunjukkan optimisme perkembangan minat pembelian mobil bekas
meningkat, masyarakat memilih membeli mobil bekas dengan pertimbangan
penampilan, kondisi dan harga. Hal ini sesuai dengan data dari OLX Autos sampai
dengan tahun 2022 lalu, penjualan mobil bekas selama pandemi telah meningkat
dan mengalami kenaikan sebanyak 8%.
Permintaan mobil
bekas yang meningkat di tengah ancaman resesi bisa dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya kekhawatiran masyarakat mengenai masa depan ekonomi sehingga
mereka berusaha untuk menekan pengeluaran dengan lebih memilih membeli mobil bekas
dalam memenuhi kebutuhan transportasi. Selain itu, pasokan mobil baru yang
terbatas karena produsen mobil berusaha menyesuaikan dengan kondisi ekonomi
yang sedang tidak stabil, masyarakat mungkin akan beralih ke mobil bekas
sebagai alternatif.
Meningkatnya
permintaan dan penjualan mobil bekas pun dipengaruhi oleh faktor lain seperti antusiasme
masyarakat dalam memasuki bulan Ramadhan dan persiapan menjelang mudik lebaran.
Saat libur panjang selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, banyak orang merencanakan
perjalanan ke kampung halaman atau tempat wisata. Kebutuhan akan mobil meningkat
karena banyak yang ingin melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman, sehingga
membeli mobil bekas menjadi pilihan alternatif.
“Peluang penjualan
dan permintaan pada mobil bekas terus meningkat meskipun kondisi ekonomi tahun
2023 diprediksi tidak menentu bahkan isu mengalami resesi akan terjadi. Selain
itu, menjelang bulan puasa ini penjualan mobil bekas juga mengalami kenaikan
karena kebutuhan transportasi masyarakat, mereka lebih memilih membeli mobil
bekas ketimbang yang baru karena harganya relatif lebih murah.” Ungkap CEO
Inspector Mobil Sundoro Edi.
Meskipun permintaan
mobil bekas yang meningkat selama ancaman resesi, perlu diingat bahwa pembelian
mobil bekas dapat memiliki risiko tertentu. Sebaiknya, lakukan pengecekan yang
cermat sebelum membeli mobil bekas dengan menyewa jasa Inspector Mobil untuk memastikan
bahwa mobil tersebut dalam kondisi baik dan layak digunakan.
Dengan menggunakan jasa Inspector Mobil dapat membantu konsumen untuk memastikan bahwa mobil yang akan dibeli tidak memiliki masalah besar atau cacat tersembunyi yang mungkin tidak terlihat secara fisik. Ahli Inspector Mobil juga membantu memeriksa beberapa aspek penting mobil seperti mesin mobil, rem, suspensi, interior, transmisi hingga scanner engine untuk optimasi kerja mesin kendaraan yang optimal. Hal ini dapat membantu pembeli untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam membeli mobil bekas. (Tim Liputan)
Editor : Aan