KALBARNEWS.CO.ID (NUSA DUA) - H3C NAVIGATE 2023 International
Business Summit sukses digelar di Bali, Indonesia. Dengan tema
"Together, For A Digital Future", acara ini menghadirkan pakar
industri TIK dan pemimpin bisnis dari seluruh dunia untuk membahas cara
membangun masa depan digital yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Rabu (1 Maret
2023).H3C NAVIGATE 2023 International Business Summit Ditutup Dengan Sukses
Menurut
Brighten Li, Chairman, Tsinghua Unigroup, sebagai induk usaha
yang mengelola investasi, Unigroup menerapkan prinsip pengembangan bisnis
"IMIC", yakni International, Market Driven, Independent and
Customer Satisfaction (Internasional, Berorientasi pada Pasar,
Independen, dan Kepuasan Pelanggan). H3C, sebagai unit bisnis penting Unigroup
yang menggerakkan pertumbuhan, berhasil membuat pencapaian besar dalam ekonomi
digital. Ke depan, Unigroup akan terus mendukung H3C lewat sumber daya manusia,
permodalan, dan internasionalisasi demi membangun reputasi global dan valuasi.
"Kerja sama dan aspek kepercayaan merupakan unsur penting di balik
kesuksesan". Bersama mitra, Tsinghua Unigroup dan H3C membagikan
kesuksesan ekonomi digital, serta selalu bekerja sama untuk membangun bisnis,
model, kehidupan, dan dunia yang lebih baik.
Tony Yu, CEO & President, H3C, berbagi
tentang tiga visi dalam paparannya: keyakinan besar terhadap ekonomi digital
yang berkembang baik, dedikasi kuat sebagai salah satu mitra terbaik dalam
transformasi digital dunia, serta komitmen jangka panjang terhadap strategi
"Partner First".
"H3C
selalu berkomitmen mengembangkan produk dan solusi kreatif lewat inovasi.
Dengan visi besar, kami mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan digital
ekonomi," ujar Yu.
Gary Huang, Co-president & President, International
Business, H3C, menyampaikan paparan berjudul "Embedding Localization
in Digital Transformation". Menurutnya, pandemi tidak hanya meningkatkan
permintaan dan investasi pada digitalisasi di seluruh dunia, namun juga
menimbulkan tantangan baru. Tantangan ini terletak pada cara mewujudkan
transformasi digital yang adaptif, kompatibel, dan berkelanjutan. Dengan
demikian, transformasi digital benar-benar memenuhi kebutuhan produksi dan
kehidupan. Untuk itu, lokalisasi menjadi jalur yang merealisasikan
adaptabilitas, kompatibilitas, dan keberlanjutan transformasi digital.
"Pada
2023, lokalisasi yang melekat pada transformasi digital merupakan strategi
bisnis internasional kami—membangun kemampuan inovasi teknologi di pasar lokal.
Tujuannya, meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia lokal dan membangun
ekosistem lokal. Menuju dunia yang memprioritaskan teknologi digital, H3C ingin
menanamkan visi global dan pengalamannya dalam inovasi, pemberdayaan, dan
ekosistem lokal. Lewat langkah ini, seluruh negara benar-benar memperoleh
manfaat dari transformasi digital," kata Huang.
Di konferensi industri tahunan yang menjadi ajang unggulan H3C
ini, selain melansir perencanaan global terbaru tentang lokalisasi, H3C juga
meluncurkan sederet solusi dan produk baru yang berbasis pada skenario
penggunaan. Solusi dan produk ini memenuhi permintaan pelanggan dan
mitra global yang terus berkembang.
Melokalisasi
transformasi digital, memanfaatkan momentum dengan strategi tiga pilar
Transformasi
digital kini menjadi prioritas utama pemimpin bisnis. Bahkan, anggaran
pengeluarannya segera menembus US$ 3,4 triliun pada 2026, menurut
laporan IDC. Namun, babak transisi berikutnya memunculkan isu-isu baru,
termasuk bagaimana teknologi digital benar-benar terintegrasi dalam pembangunan
ekonomi lokal? Tentunya, transformasi digital bukanlah tugas sederhana yang
cepat mendatangkan hasil. Transformasi digital harus mempertimbangkan beberapa
faktor, termasuk adaptabilitas hingga proses bisnis, produktivitas dan budaya
organisasi, kompatibilitas dengan arsitektur, platform dan aplikasi sistem,
aplikasi bisnis berkelanjutan, serta peningkatan sistem dan pengembangan
keahlian.
Pada
2022, H3C melansir strategi bisnis internasional yang berfokus pada pembangunan
ekosistem yang sehat, serta menawarkan solusi berbasiskan skenario penggunaan.
Tahun ini, H3C memperbarui strategi ini dengan menambahkan lokalisasi. Maka,
prinsip "Berpola pikir Global, Bertindak Lokal" melibatkan lokalisasi
keahlian inovasi teknologi, pemberdayaan sumber daya manusia, serta ekosistem.
Hal tersebut menjamin pembangunan yang berlangsung cepat sekaligus
berkelanjutan dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam industri dan
ekonomi lokal.
Pilar
pertama, membangun keahlian inovasi teknologi lokal. H3C telah melansir lima
solusi berbasiskan skenario penggunaan: Synergy Working, Innovative
Education, Smart Manufacturing, Efficient Healthcare,
dan Reliable Public Service. Solusi ini diluncurkan H3C
demi memenuhi pesatnya permintaan transformasi digital di beragam sektor di
seluruh dunia.
Pilar
kedua, meningkatkan pemberdayaan sumber daya lokal. H3C ingin berkolaborasi
dengan pelanggan dan mitra lokal. Tujuannya, membangun sistem sumber daya
manusia yang lengkap dalam bidang TIK. Lewat sistem ini, lembaga pendidikan
tinggi, institusi, ahli TIK, dan kalangan lain terlibat dalam kuliah teknis,
pelatihan praktis, dan metode lain. Pembinaan sumber daya manusia lokal dalam
bidang TIK akan membantu transformasi digital di pasar lokal.
Pilar
ketiga, membangun ekosistem lokal. H3C telah membuat pencapaian luar biasa dalam
membangun ekosistem mitra global yang bersifat terbuka, saling menguntungkan,
dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hingga kini, H3C memiliki
lebih dari 200 mitra layanan, menggelar pelatihan servis hingga lebih dari 800
jam, serta pelatihan teknis hingga 1.200 jam yang melibatkan lebih dari 1.800
pengajar bersertifikasi di seluruh dunia. Dengan langkah tersebut, layanan yang
tepat waktu dan bermutu tinggi tersedia bagi pelanggan lokal.
H3C
berkomitmen membangun landasan dan menyediakan sarana yang mendukung model
pembangunan berkelanjutan, inovatif, dan saling menguntungkan. Hal ini tercapai
melalui pembangunan infrastruktur, inovasi teknologi, pelatihan sumber daya
manusia, dan integrasi industri. Dengan demikian, H3C membantu pemerintah dan
industri untuk menemukan jalur transformasi digital sesuai realitas
lokal.
Membangun
fondasi kuat: menggencarkan cloud & AI native guna
mempercepat inovasi digital
Inovasi
teknologi menjadi prioritas yang lebih penting di antara tiga pilar H3C dalam lokalisasi
digital. Maka, Steven Yoe, co-president, CTO
& Chairman, Technical Committees, H3C, mengumumkan
strategi teknologi 2023 yang terdiri atas empat Platform Solusi Digital H3C
yang inovatif— Cloud & AI Platform, Digital
Infrastructure, Active Security, serta Unified O&M.
Menurut Yoe, H3C berkomitmen memperkuat keahliannya dalam infrastruktur teknis,
serta berkolaborasi dengan mitra untuk menghadirkan solusi adaptif yang
berbasis pada skenario penggunaan demi memenuhi kebutuhan pelanggan lokal.
Di konferensi
ini, H3C, berdasarkan strategi "Cloud & AI Native", turut
melansir produk dan solusi unggulan baru untuk 2023, termasuk distributed
cloud platform H3C, CloudOS, computing management platform,
server seri terbaru UniServer G6, solusi H3C AD-NET 6.0+, serta berbagai
jenis produk switch, router, dan Wi-Fi 7 serta
lini produk smart home networking, 8K MagicHub, laptop
dan desktop berstandar perusahaan yang semakin melengkapi portofolio produk dan
solusi H3C.
Solusi cloud
computing dan AI merupakan unsur utama dalam teknologi digital.
Menurut James Chen, Senior Vice President, Executive
President, Cloud and AI Business Group, H3C, solusi cloud dan
AI buatan H3C telah digunakan di berbagai industri global. "Mengandalkan
strategi 'Cloud & AI Native', H3C akan terus menghadirkan solusi Cloud
& AI terpadu di pasar lokal, serta menggerakkan transformasi digital bagi
perusahaan dan organisasi lokal."
Di sisi
lain, lokalisasi keahlian inovasi di era digital menjadi langkah krusial lain
dalam proses transformasi digital. Li Li, Vice President
& Chief Scientist, H3C, menjelaskan, agar produk dan solusi H3C
lebih terintegrasi dengan keahlian industri mitra lokal, serta menyediakan
solusi yang lebih terkustomisasi, H3C juga berencana meluncurkan platform
inovasi digital, DI.Lab, di pasar luar negeri.
Li
menambahkan, H3C DI.Lab menjadi platform solusi terpadu dan berperan
sebagai pusat inovasi bersama yang mengembangkan solusi kompetitif. H3C
DI.Lab juga tampil sebagai pusat integrasi solusi yang mengembangkan,
mengetes, dan memverifikasi berbagai solusi, serta menjamin kualitas
ketersediaan solusi. Lebih lagi, H3C DI.Lab menjadi pusat pemberdayaan
sumber daya manusia yang mengadakan pelatihan praktis dan pengetesan jarak
jauh, serta pusat uji coba untuk mengamati solusi berbasiskan skenario
penggunaan dan teknologi terkini. Hingga kini, H3C telah mendirikan enam DI.Lab
di Tiongkok dengan rekam jejak yang baik. Menurut rencana, DI.Lab akan
menjangkau lebih dari 20 negara pada 2025.
Mengembangkan
model kolaborasi internasional yang layak dalam transformasi digital lewat
lokalisasi
Digitalisasi
lokal merupakan tugas penuh tantangan yang menguji kemampuan penyedia layanan
TIK, khususnya dalam memberikan respons cepat dan menyediakan layanan long-tail di
pasar lokal. Maka, digitalisasi lokal membutuhkan tim lokal dan ekosistem mitra
yang piawai. Proses ini juga menguji seberapa baik platform digital,
infrastruktur, dan aplikasi mampu memenuhi kebutuhan riil di wilayah lokal.
Dalam
sesi diskusi, pembicara tamu, termasuk analis IDC, pelanggan dan perwakilan
mitra H3C, menekankan pentingnya lokalisasi dalam transformasi digital,
mengulas perbedaan kebutuhan digital kalangan UKM dan perusahaan besar, serta
cara menerapkan peningkatan teknologi digital yang sukses dan sejalan dengan
realitas regional.
Leung Wai
Hoong, Vice President & Chief Strategy Officer, H3C, dalam sesi
diskusi, menjelaskan, di tengah pesatnya permintaan transformasi digital di
pasar lokal, vendor TIK lebih berpeluang terintegrasi dengan ekosistem lokal,
mengembangkan produk dan solusi yang sesuai dengan pasar lokal, sekaligus
menyediakan benih inovasi bagi klien dan mitra lokal.
H3C telah
membangun daya saing penting dalam layanan lokal berkat kemampuan terpadu,
mulai dari ekspansi pasar, ketersediaan layanan hingga layanan pendukung. H3C
hingga kini telah membangun pusat suku cadang di 36 negara dan wilayah;
layanannya juga tersedia di 174 negara dan wilayah; serta, jumlah mitra
tersertifikasi di luar negeri telah mencapai lebih dari 1.200. Ekosistem
layanan lokal yang telah berkembang baik ini, cepat dan efektif merespons
kebutuhan pelanggan, menjadi landasan untuk melaksanakan rencana lokalisasi
H3C.
Di era
pascapandemi, tuntutan atas inovasi industri dan kebangkitan ekonomi akan
meroket. Ingin menjadi mitra terbaik dalam transformasi digital, H3C akan terus
berkomitmen membantu berbagai orang untuk bergabung dalam proses digitalisasi
global. Untuk itu, H3C membangun keahlian teknologi, pusat pemberdayaan sumber
daya manusia (talent hub), dan ekosistem mitra di pasar lokal, serta
menawarkan solusi digital bagi pelanggan di seluruh negara dan industri.(Tim Liputan).
Editor : Lan