KALBARNEWS.CO.ID (TAIPEI) - Taiwan Institute
for Sustainable Energy (TAISE) telah mengedukasi sektor publik dan swasta
tentang penerapan kerangka tata kelola transparan yang menjawab isu pembangunan
berkelanjutan di wilayah lokal sesuai dengan Agenda Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDG) 2030. Maka, tingkat partisipasi Asia-Pacific Sustainability Action Awards (APSSA) telah meningkat dan melibatkan berbagai
organisasi di beragam sektor. Alessia, salah satu juri APSSA, menjelaskan
sejumlah faktor sebagai bahan pertimbangan Anda untuk mengikuti APSSA. Senin (13 Maret 2023).Asia-Pacific Sustainability Action Awards (APSAA), Kisah Kolaborasi Dan Pembelajaran
Alessia mencermati kriteria seleksi APSSA yang mendorong
organisasi Anda memikirkan perannya sebagai agen perubahan penting bagi dunia
bisnis dan masyarakat. TAISE selalu mengutamakan sejumlah faktor yang dipilih
peserta APSSA ketika menyusun perencanaan tahap awal tentang aspek
keberlanjutan, mengkaji ulang langkah yang ditempuh guna mencapai kemajuan
selama beberapa tahun, serta, pada akhirnya, menyelaraskan target kinerja
kelembagaan dan sosial.
Setiap
institusi—mulai dari perusahaan Taiwan hingga lembaga akademis, pusat
kesehatan, dan instansi pemerintah—bertugas merealisasikan SDG sebagai motor
pendukung yang memperkuat keahlian manajemen. Institusi yang berpartisipasi
dalam proses seleksi APSSA menitikberatkan pemangku kepentingannya—tenaga
kerja, mitra rantai pasok, dan pelanggan. Maka, institusi ini menerapkan aspek
keberlanjutan sebagai motor yang meningkatkan daya tahan bisnis, serta
kesehatan kelembagaan (organizational well-being) dan budaya perusahaan.
Dalam konteks perusahaan multinasional, perspektifnya beralih dari
pasar Taiwan hingga mencari pelajaran penting yang siap ditransfer ke
wilayah lain. Perspektif tersebut ditemui pada perusahaan elektronik yang
membangun basis strategis di Taiwan dan mengintegrasikan praktik
pengadaan bahan baku yang transparan dengan inisiatif ketelusuran (traceability).
Dengan demikian, inisiatif ini turut menyeimbangkan aspek sirkularitas (circularity).
Di sisi lain, perspektif tersebut pun tecermin dari kolaborasi riset ilmiah
tentang terobosan berskala industri dalam proyek uji coba energi terbarukan.
Inovasi
tematis ini terbukti mampu menciptakan dampak positif yang lebih baik pada
dunia bisnis dan masyarakat, termasuk menyediakan akses digital atas layanan
keuangan untuk pekerja migran; menyelaraskan manajemen lingkungan hidup di
kampus dengan aspek kesehatan dan keselamatan staf dan mahasiswa; meningkatkan
akses pasar obligasi sosial, berkelanjutan, dan ramah lingkungan di wilayah
lokal. Di jenjang industri, implementasi proses smart papermaking dan
mendesain ulang metode pertanian demi mengatasi kelangkaan bahan pangan
termasuk dalam ratusan proyek yang dijalankan berbagai organisasi ketika
merintis inisiatif keberlanjutan lewat TAISE dan APSSA di Asia
Pasifik. (Tim Liputan).
Editor : Lan