KALBARNEWS.CO.ID
(PERANCIS) -- Huawei dan sejumlah mitranya kemarin
memenangkan "Neurons Awards Special Jury Prize" di World AI Cannes
Festival 2023. Penghargaan ini diraih Huawei dan mitra-mitranya atas solusi
berbasiskan kecerdasan buatan (AI). Solusi AI ini melestarikan ikan salmon liar
Atlantik sebagai spesies asli Norwegia yang terancam punah. Senin (13 Februari 2023).Huawei dan Sejumlah Mitranya Raih "World AI Cannes Festival Special Prize
Ikan salmon liar Atlantik merupakan unsur penting dalam
identitas, kebudayaan, serta ekonomi Norwegia. Namun, populasinya berkurang
hingga setengah sejak 1980-an akibat perkembangbiakan salmon Pasifik (dijuluki
salmon merah muda atau salmon bungkuk/humpback salmon), spesies invasif
yang menyisihkan sepupunya, ikan salmon Atlantik, ketika mencari sumber
makanan, serta berkembang biak dalam jumlah masif.
Pada
2021, lewat inisiatif TECH4ALL, Huawei bermitra dengan Berlevåg Jeger-og
Fiskerforening (BJFF), asosiasi pemburu dan pemancing di wilayah setempat.
Kedua pihak merancang dan menerapkan sistem penyaring berbasiskan AI untuk
mencegah penyebaran salmon Pasifik di sungai-sungai Norwegia. Proyek uji coba
berlangsung di Sungai Storelva, Berlevåg. Solusi ini memanfaatkan
teknologi video di bawah permukaan air dan AI guna mengidentifikasi salmon
Pasifik. Sementara, sebuah sistem gerbang otomatis memisahkan spesies invasif
pada tangki penampung. Dengan demikian, spesies invasif ini dicegah memasuki di
hulu sungai untuk berkembang biak. Sistem tersebut membantu salmon Atlantik dan
salmon bintik merah Arktik melintasi sungai dan menyelesaikan siklus
perkembangbiakannya.
Selain
melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah setempat, kelangsungan hidup
salmon liar Atlantik berperan besar dalam industri perikanan Norwegia, sebab
gen ikan salmon yang dibudidayakan berasal dari ikan salmon liar.
"Ikan
salmon liar Norwegia menghadapi ancaman dari spesies lain, termasuk salmon
bungkuk dan salmon hasil budi daya yang lepas ke laut. Sistem pemantauan dengan
AI berperan menghentikan ancaman ini dan mempersiapkan pengelolaan sungai pada
masa mendatang," ujar Tor Schulstad, Administrator, BJFF.
Setelah
platform Ascend dari Huawei menyediakan infrastruktur komputasi bagi
solusi tersebut, dua mitra lokal Huawei, yakni Simula Consulting dan
Troll Systems, masing-masing mengembangkan algoritma rekognisi dan
mekanisme pemilahan otomatis.
"Proyek
ini sangat menarik dan memotivasi kami. Simula Consulting berupaya
menyediakan deep tech bagi setiap orang. Kami gembira deep
tech berperan dalam kehidupan satwa liar," kata Dr. Omar
Richardson, Acting Chief Technology Officer, Simula Consulting.
Dilansir
tahun ini di World AI Cannes Festival, "Neurons Awards Special Jury Prize"
mengapresiasi proyek yang memanfaatkan AI untuk kepentingan umum dan
menciptakan masa depan yang lebih baik. Pemenang penghargaan ini dipilih oleh
dewan juri yang terdiri atas 12 perwakilan dari dunia bisnis, akademisi, dan
komunitas politik.
"Kami
mendapat kehormatan memenangkan 'Neurons Awards Special Prize' yang perdana di
WAICF. Huawei sangat meyakini kekuatan teknologi digital dalam membangun
masyarakat inklusif dan berkelanjutan," ujar Zhang Minggang, Deputy
Managing Director, Huawei France. "Proyek ini membuktikan
peran AI, yaitu membuat perbedaan positif dalam pelestarian bumi. Kami akan
terus bekerja sama dengan para mitra untuk membuat perubahan lewat inovasi.
Keyakinan ini melatarbelakangi peluncuran inisiatif TECH4ALL. Lewat inisiatif
TECH4ALL, Huawei terlibat dalam lusinan proyek yang berdampak positif bagi
komunitas, masyarakat, dan lingkungan hidup di seluruh penjuru dunia."
Setelah
kesuksesan proyek uji coba di Berlevåg, solusi yang mudah dikembangkan ini
dapat diperluas hingga meliputi hampir 500 sungai di Norwegia yang menghadapi
permasalahan serupa akibat salmon Pasifik yang invasif.
TECH4ALL
adalah inisiatif inklusi digital jangka panjang Huawei yang melibatkan setiap
orang di dunia digital. Inisiatif ini berfokus pada empat bidang: mewujudkan
kesetaraan dan kualitas pendidikan, melestarikan alam lewat teknologi, serta
mewujudkan layanan kesehatan dan pembangunan inklusif. (Tim Liputan)
Editor : Aan