KALBARNEWS.CO.ID (NEW YORK) -- Tersedia bagi
perempuan muda (usia 15-17,5 tahun) di seluruh dunia, aplikasi sekarang terbuka
untuk AFS Global STEM Accelerators: program
pertukaran virtual beasiswa penuh dalam keberlanjutan, STEM (Sains, Teknologi,
Teknik, Matematika), dan dampak sosial positif. Senin (6 Februari 2023).360 Beasiswa guna Mempercepat Pendidikan
Program ini dijalankan oleh AFS Intercultural Programs, jaringan
pertukaran budaya nirlaba global dengan pengalaman lebih dari 75 tahun di
bidang pendidikan internasional. AFS menerima Penghargaan Keunggulan
dalam Keberagaman dan Inklusi dalam Pendidikan Internasional (EDIIE) tahun
2022 dari Diversity Abroad untuk keberhasilan pelantikan Accelerators. Sebanyak
20% beasiswa akan dialokasikan khusus untuk pengungsi dan anak perempuan dari
populasi yang terlantar, baik dari perang, kekerasan, atau bencana alam.
Program
Accelerators merupakan bagian dari prakarsa beasiswa lima tahun yang lebih
luas dengan tujuan untuk menjangkau 5.000 kawula muda di seluruh dunia, dengan
fokus mendukung perempuan. Prakarsa ini didanai oleh bp serta kurikulumnya
dikembangkan bersama oleh AFS dan Pusat Strategi Dampak Sosial University
of Pennsylvania. AFS melakukan sosialisasi dengan dukungan dari SPARK, sebuah
LSM internasional yang menciptakan jalur bagi kawula muda, terutama perempuan
dan pengungsi, dalam komunitas-komunitas yang rapuh di seluruh dunia. Program
ini juga menyediakan dukungan internet dan teknis bagi pengguna yang membutuhkan.
Penerima
beasiswa sebelumnya mencerminkan keberagaman program yang dirancang untuk
mendukung: 20% merupakan pengungsi atau orang terlantar; 82% teridentifikasi
sebagai Orang dengan Kulit Berwarna; 51% berasal dari rumah tangga dengan
penghasilan rendah; dan 10% ditetapkan sebagai yang pertama di keluarga mereka
untuk lulus dari sekolah menengah atas.
Suara
penerima beasiswa AFS menggemakan keinginan akan masa depan yang lebih cerah
dan lebih inklusif: "Saya berasal dari masyarakat tradisional
dengan anak perempuan bahkan tidak memiliki hak untuk pergi ke
sekolah," ujar Harira, peserta dari Afganistan. "Berpartisipasi
dalam program ini merupakan langkah pertama guna mencapai tujuan saya untuk
mengeksplorasi dunia dan menjadi berpengaruh dalam meningkatkan taraf hidup
masyarakat yang berkelanjutan."
Program
Accelerators dipungkasi dengan para penerima beasiswa mengembangkan
proyek-proyek capstone yang memiliki dampak sosial dan presentasi yang
menawarkan potensi solusi bagi tantangan dunia yang sesungguhnya, dengan
penekanan pada keberlanjutan. Peserta mendapatkan Sertifikat Lanjutan atas
Kompetensi Global untuk Dampak Sosial, yang diberikan oleh AFS
dan University of Pennsylvania.
"Selalu
menarik untuk melihat minat yang kuat dari perempuan muda brilian di seluruh
dunia," ujar Kerry Dryburgh, EVP people
& culture, bp. "Dengan hasrat mereka untuk membuat perbedaan dan
keterampilan yang akan dipelajari, mereka merupakan pembuat perubahan masa
depan, pemimpin, serta inovator." (Tim Liputan).
Editor : Aan