Ithra Sajikan Pengalaman Dan Warisan Budaya KAS Di Pameran Biennale Seni Islam Diriyah

Editor: Redaksi author photo

Ithra Sajikan Pengalaman Dan Warisan Budaya KAS Di Pameran Biennale Seni Islam Diriyah
KALBARNEWS.CO.ID (DHAHRAN) Pusat Budaya Dunia Raja Abdulaziz (Ithra) mendukung eksplorasi pengetahuan dan penemuan ilmiah pada edisi perdana Pameran Biennale Seni Islam oleh Diriyah Biennale Foundation. 

Pusat Budaya ini mengambil pendekatan multidisipliner untuk mengkaji kembali hubungan antara budaya dan peradaban Islam di biennale, yang diadakan di Jeddah sampai 23 April 2023 Rabu (25 Januari 2023).

Ithra adalah tempat imajinasi menjadi penggerak, ide-ide dilahirkan, pengetahuan dibagikan, dan budaya dirayakan. Semua elemen ini ditampilkan melalui berbagai kegiatan, termasuk pameran seni, penawaran akademik, dan pemutaran perdana dunia film dokumenter berdasarkan penelitian tentang hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Yathrib.


In the Footsteps of the Prophet (Jejak Langkah Sang Nabi) akan ditayangkan kepada publik untuk pertama kalinya di biennale ini. Dalam film tersebut, Dr. Abdullah Alkadi, salah seorang pakar terkemuka di dunia tentang topik ini, menelusuri kembali perjalanan Nabi. 


Film yang didasarkan pada pameran Hijrah Ithra tersebut bertujuan untuk meningkatkan khazanah keilmuan masyarakat tentang peristiwa yang melambungkan Islam menjadi sebuah agama besar yang kemudian melahirkan sebuah peradaban besar.


Pameran Ithra di biennale, A Journey of Understanding (Sebuah Perjalanan Pemahaman) didasarkan pada evaluasi ulang budaya visual Islam yang mempertimbangkan pencarian khalayak untuk lebih memahami penerimaan, pengetahuan, dan prakonsepsi masyarakat Saudi. 


Pameran ini meliputi berbagai benda budaya penting, termasuk kiswa (tirai pintu KaŹ¼ba), Qur'an dan manuskrip kuno, serta artefak lainnya. Pameran ini diperkaya dengan video dan dua pengalaman VR yang menawarkan para pengunjung untuk berjalan di dalam dua masjid ikonik dunia.


Akademi Ithra menyajikan serangkaian lokakarya dan kelas master untuk mendukung para pencinta kreatif dan seni dalam mengembangkan keterampilan mereka–Portofolio Seniman: Strategi untuk Memamerkan Karya Anda; Seni dalam Memandang Seni; dan Iluminasi Islam Tradisional.


"Di Ithra, kami memicu rasa ingin tahu tentang budaya, mendorong eksplorasi pengetahuan, dan menginspirasi kreativitas melalui kekuatan ide, imajinasi, serta inovasi," ujar Farah Abushullaih, kepala Museum Ithra. 


"Kami memanfaatkan inovasi untuk mengabadikan dan memamerkan warisan budaya Kerajaan di Biennale. Kami menghadirkan berbagai artefak sejarah yang signifikan dan benda-benda unik dengan cara yang menarik bagi khalayak global, sementara pendekatan multidisipliner kami dirancang untuk meningkatkan pemahaman khalayak tentang seni Islam." pungkasnya.  (Tim Liputan).


Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini