KALBARNEWS.CO.ID (ABU DHABI) -- Abu Dhabi National Energy Company
(TAQA), Mubadala Investment Company (Mubadala), dan Abu Dhabi National Oil
Company (ADNOC) hari ini mengumumkan keberhasilan penyelesaian transaksi
Masdar, yang semuanya akan menjadi pemegang saham di Abu Dhabi Future Energy
Company (Masdar) – perusahaan energi bersih unggulan Abu Dhabi. Sabtu (9 Desember 2022).Transaksi Penting untuk Kepemilikan Saham di Pusat Energi Bersih Masdar
Transaksi
ini – pertama kali diumumkan pada bulan Desember tahun lalu oleh Yang Mulia
Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab – melihat tiga
juara Abu Dhabi yang menggabungkan upaya mereka untuk menumbuhkan
Masdar dengan pesat pada skala global berdasarkan perluasan mandat yang
mencakup energi terbarukan, hidrogen hijau, dan teknologi lainnya yang
memungkinkan terciptanya energi bersih.
TAQA
mengambil peran utama dalam bisnis terbarukan Masdar dengan kepemilikan saham
sebesar 43%, sementara Mubadala menguasai sebesar 33%, dan ADNOC memegang
sebesar 24%. ADNOC mengambil peran utama dalam bisnis hidrogen hijau Masdar
dengan 43% saham, Mubadala memegang 33%, dan TAQA 24%. Kemitraan ini bertujuan
untuk mengembangkan Masdar menjadi pusat energi bersih global yang
mengonsolidasikan upaya energi terbarukan dan hidrogen hijau dari TAQA,
Mubadala, serta ADNOC di bawah merek tunggal Masdar yang diperbarui. TAQA
membayar secara tunai sebesar 1,02 miliar USD [3,7 miliar AED] untuk
kepemilikan sahamnya.
Mubadala
mendirikan Masdar pada tahun 2006 untuk memperluas peran kepemimpinan UEA di
sektor energi global, sekaligus membantu mendorong diversifikasi ekonomi dan
agenda aksi iklim negara tersebut. Saat ini, Masdar aktif di lebih dari 40
negara di enam benua dan telah mengembangkan serta berinvestasi dalam
proyek-proyek di seluruh dunia dengan nilai gabungan lebih dari 20 miliar USD.
Berdasarkan
kemitraan baru ini, Masdar akan menjadi juara energi bersih nasional bagi UEA
dan memiliki target pertumbuhan yang ambisius hingga sekurang-kurangnya 100GW
kapasitas energi terbarukan secara global pada tahun 2030. Bagian terbesar dari
kapasitas ini akan berasal dari teknologi angin dan surya. Di luar tujuan
awalnya, perusahaan ini bercita-cita untuk mengembangkan lebih dari 200 GW
energi terbarukan, yang memperkuat posisinya sebagai pemimpin dunia di sektor
energi terbarukan.
Selain
itu, bisnis hidrogen hijau Masdar yang baru akan berkembang pesat dan
menargetkan kapasitas produksi hidrogen hijau tahunan hingga 1 juta ton pada
tahun 2030, setara dengan penghematan lebih dari enam juta ton emisi CO2.
Hidrogen hijau, yang diproduksi menggunakan air dan energi terbarukan, dengan
cepat muncul sebagai bahan bakar bebas karbon penting bagi dekarbonisasi sektor
yang sulit untuk dikurangi seperti industri berat. Diperkirakan ini akan
memainkan peran penting dalam memenuhi aspirasi nol emisi karbon dunia, dengan
Masdar dan UEA yang akan mengambil peran utama dalam perekonomian
hidrogen.
Masdar
baru akan menargetkan peluang pertumbuhan di seluruh dunia termasuk di AS,
MENA, CIS, APAC, dan negara-negara Eropa utama serta memainkan peran sentral
dalam menyediakan energi bersih yang dibutuhkan oleh UEA guna mencapai
targetnya sendiri, yaitu nol emisi karbon pada tahun
2050. Pertumbuhan diperkirakan datang dari kombinasi proyek baru dan
yang sudah ada, serta akuisisi.
Yang Mulia Dr. Sultan Ahmed Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Lanjutan, Direktur Pelaksana dan CEO Grup ADNOC, serta Ketua Masdar mengatakan:
"Sebagai CEO pendiri Masdar, saya sangat antusias melihat para pemimpin
energi Abu Dhabi datang bersama-sama untuk membawa Masdar ke tingkat
selanjutnya. Pusat energi bersih Masdar akan membuka babak baru pertumbuhan,
pengembangan, dan peluang untuk proyek-proyek energi terbarukan serta hidrogen
hijau, baik di UEA maupun di seluruh dunia. Saat UEA menyampaikan prakarsa
strategisnya Nol Emisi Karbon pada tahun 2050 dan bersiap untuk menjadi tuan
rumah COP28 pada tahun depan, dengan memanfaatkan keterampilan serta
pengalaman mitranya, Masdar akan membangun warisan yang kaya sebagai perintis
di sektor energi terbarukan, mempercepat pelaksanaan proyek-proyek berskala
dunia, dan membantu memenuhi permintaan energi bersih yang terus meningkat di
dunia. Untuk ADNOC, partisipasi kami di Masdar merupakan pilar penting dalam
strategi kami untuk memperluas produksi energi bersih, membuka peluang baru
bagi pengembangan industri, dan mendorong dekarbonisasi."
Yang
Mulia Khaldoon Khalifa Al Mubarak, Direktur Pelaksana dan Direktur Eksekutif
Grup Mubadala mengatakan: "Kami mendirikan Masdar 16 tahun yang lalu
berdasarkan keyakinan awal bahwa membangun kemampuan serta mendukung inovasi
dan jangkauan di seluruh spektrum energi bersih akan menjadi hal yang
transformatif bagi negara serta merupakan bentuk investasi bagi generasi
mendatang. Saat ini, Masdar merupakan salah satu perusahaan energi terbarukan
dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Tonggak bersejarah yang sangat penting
ini membantu membuka sinergi dalam perjalanan pertumbuhan berkelanjutan Masdar
dan kepemimpinan energi global UEA.
Al
Mubarak menambahkan: "Kerja sama global sangatlah penting untuk
mencapai jangkauan luas dalam sumber energi bersih dan kami berkomitmen untuk
memanfaatkan kemitraan kami guna memungkinkan Masdar memberikan dampak global
yang lebih luas."
Yang Mulia Mohamed Hassan Alsuwaidi, Pimpinan TAQA mengatakan: "Transaksi ini menandai awal perjalanan Masdar untuk menjadi salah satu perusahaan energi bersih terbesar di dunia, didukung oleh tiga pemimpin energi dan investasi UEA. Selama dasawarsa berikutnya, Masdar akan dengan cepat memperluas energi terbarukan dan investasi hidrogen hijau untuk mempercepat dekarbonisasi.
Tahun
lalu, TAQA berkomitmen untuk mencapai bagian energi terbarukan sebesar 30% dari
total kapasitas pembangkit listriknya pada tahun 2030. Kepemilikan saham kami
di Masdar merupakan bagian penting untuk mencapai target ini, sekaligus
mendukung ambisi UEA guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjadi kekuatan
pendorong dalam transisi energi global. Hari ini, kami berdiri sebagai salah
satu pemain utilitas terpadu yang terbesar di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Esok hari, kami akan dikenal sebagai juara rendah energi karbon dan air di
tingkat regional."
Di samping
penyelesaian transaksi, Dewan Direksi baru telah ditunjuk untuk bisnis
terbarukan Masdar dengan Yang Mulia Dr. Sultan Ahmed Al Jaber yang
diangkat kembali sebagai Pimpinan. Para anggotanya meliputi:
Yang
Mulia Mohamed Hassan Alsuwaidi, Wakil Ketua
Jasim Husain Thabet, Anggota Dewan Direksi
Farid Al Awlaqi, Anggota Dewan Direksi
Khaled Salmeen, Anggota Dewan Direksi
Musabbeh AlKaabi, Anggota Dewan Direksi
Ahmed Saeed Al Calily, Anggota Dewan Direksi
Dr. Bakheet Saeed Al Katheeri, Anggota Dewan Direksi
Mohamed Jameel Al Ramahi akan terus menjabat sebagai Chief Executive
Officer (CEO) dari Masdar yang telah diperbesar.
Sebagai
bagian dari kesepakatan tersebut, TAQA akan menawarkan untuk berkontribusi
dalam kepentingan kepemilikannya dalam proyek-proyek energi terbarukan Abu
Dhabi di masa depan kepada Masdar. Masdar City, pembangunan perkotaan
berkelanjutan Abu Dhabi, akan terus berada di bawah kepemilikan Mubadala
sebagai pemegang saham tunggal. (Tim Liputan)
Editor : Aan