KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA)
- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
mengatakan perekonomian Indonesia pada triwulan IV 2022 akan tetap tumbuh
berdaya tahan tinggi, karena COVID-19 masih terkendali dan aktivitas-aktivitas
masyarakat masih sangat meningkat di mana-mana.Sri Mulyani: Ekonomi Triwulan IV Akan Tetap Tumbuh Berdaya Tahan
"Ini adalah harapan yang bagus bagi Indonesia," ucap Menkeu Sri Mulyani dalam acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (30 Desember 2022).
Kondisi ekonomi pada tahun 2022 berada dalam guncangan yang sangat berat dan Indonesia masih mampu menjaga pondasi ekonomi dengan pertumbuhan triwulan III 2022 yang mencapai 5,7 persen.
Dengan demikian seiring perbaikan mobilisasi yang ada, Sri Mulyani menyampaikan asumsi perekonomian triwulan keempat tahun ini yang akan berdaya tahan sudah sangat layak disandang.
Di sisi lain, kata dia, inflasi domestik dapat dikendalikan meskipun terdapat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 30 persen pada bulan September 2022, yakni di level 5,4 persen.
Menurutnya, angka inflasi Indonesia cenderung rendah pada saat seluruh dunia di negara maju inflasinya mencapai di atas 7 persen sampai 8 persen, bahkan dua digit.
Oleh karena itu Sri Mulyani menegaskan keyakinan dan pondasi yang cukup baik ini akan terus dipertahankan dengan bauran kebijakan, baik di Kementerian Keuangan dari sisi fiskal dan non fiskal, di Bank Indonesia (BI) maupun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Kami akan terus mencoba untuk menjaga momentum pemulihan dengan sangat kuat dan kami berharap kemampuan berdaya tahan dan bahkan pertumbuhan yang lebih baik serta lebih kuat akan terus terjaga pada tahun 2023," ujar Sri Mulyani.
Bendahara Negara ini mengingatkan agar Indonesia tidak terlena optimisme di tahun 2023 sehingga harus tetap disikapi dengan kewaspadaan tinggi. Optimisme dan kewaspadaan adalah campuran sikap terbaik untuk memasuki tahun 2023. (Tim liputan)
Editor : Aan