Menteri Trenggono Sebut Empat Komoditas Laut Jadi Unggulan Indonesia

Editor: Redaksi author photo

Menteri Trenggono Sebut Empat Komoditas Laut Jadi Unggulan Indonesia
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan optimistis empat komoditas laut berupa udang, lobster, kepiting, dan rumput laut bisa menjadi unggulan Indonesia.

"Kami mencanangkan empat komoditas itu harus bisa menjadi champion di masa depan," ujarnya dalam bincang bahari di Jakarta, Senin (26 Desember 2022).

Trenggono menuturkan keempat komoditas unggulan itu punya nilai yang besar dan bisa dibudidayakan dengan baik di perairan Indonesia. Apabila sektor perikanan budi daya bisa menjadi pemenang, maka ekonomi biru yang pemerintah usung bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

Menurutnya, pemerintah saat ini terus berusaha untuk mengatasi kendala dalam budi daya perikanan yang berkelanjutan terkait pakan yang masih impor 100 persen.

"Ini yang harus kita ubah supaya pakan tidak lagi impor tapi bisa diproduksi dalam negeri," kata Trenggono.

"Kalau kita nanti mampu mengembangkan empat komoditas, kemudian kita punya tonase atau jumlah yang memadai bisa sampaikan kepada dunia bahwa jumlah cukup besar katakanlah udang bisa tercapai 2 juta ton itu cukup signifikan untuk kita bisa menjadi champion di sektor itu," imbuhnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki lima program terobosan untuk mengimplementasikan prinsip ekonomi biru berupa penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zona penangkapan; perluasan wilayah konservasi laut sebesar 30 persen luas laut Indonesia; pengembangan budidaya laut, pesisir dan tawar; pengelolaan sampah laut, dan pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan bisa memproduksi 2 juta ton udang pada tahun 2024.

Trenggono menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas lebih kurang 1.000 hektare sebagai kawasan tambak udang modern untuk memenuhi target produksi tersebut.

"Kalau kita lihat dari sisi pasar atau demand dunia kira-kira sekitar 30 miliar dolar AS, ini sesuatu yang sangat besar dan Indonesia dengan luasan wilayah dan juga areanya yang sangat bagus, maka menurut saya ini juga harus menjadi sesuatu yang harus dilakukan," pungkasnya.
(Tim liputan)

Editor : Aan


Share:
Komentar

Berita Terkini