KALBARNEWS.CO.ID
(BIAK) - Upaya Pemerintah Kabupaten Biak Numfor bersama Kementerian
Koperasi Usaha Kecil Menengah untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan anak-anak
muda di Tanah Papua terus digerakkan, dengan berkolaborasi bersama komunitas
usaha mikro kecil menengah atau UMKM orang asli Papua. Kamis (1 Desember 2022).Mengajak Anak Muda Papua Terjun Ke Dunia Wirausaha
Tanah Papua yang dikenal kaya dengan berbagai keunggulan daerah, itu menjadi
peluang ekonomi masyarakat dan menjanjikan orang asli Papua lebih sejahtera. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan yang mandiri harus dihidupkan
demi menuju Papua baru sesuai UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus
Papua.
Ketua Komunitas Pedagang Mama Papua Tia Warwe di Biak mengajak anak muda Papua di
Kabupaten Biak Numfor berani menjadi pengusaha dengan memanfaatkan peluang dan
potensi sumber daya alam unggulan dimiliki Biak Numfor, terutama di sektor
perikanan, kelautan, dan pariwisata.
Peluang untuk menekuni dunia bisnis bagi anak muda alis Papua terbuka lebar dan
bakal mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan KementerianKoperasi Usaha
Kecil Menengah.
"Saatnya anak muda Papua bangkit menjadi pelaku usaha, memanfaatkan
potensi sumber daya alam yang kaya untuk diolah menjadi sumber ekonomi baru dan
membuka kesempatan kerja bagi orang asli Papua," ujar Tia.
Saat ini pemerintah menyediakan fasilitas untuk pelaku usaha orang asli Papua,
seperti tenaga pendamping, akses mendapatkan modal usaha, pembinaan manajemen,
pendampingan desain produk, hingga pemasaran hasil produk UMKM.
Berbagai kemudahan dan dukungan yang diberikan pemerintah bagi pengembangan
usaha kecil menengah di Tanah Papua itu memberikan harapan baru anak muda Papua
yang ingin menggeluti dunia bisnis, agar bisa menjadi “tuan di negeri sendiri”
dengan cara mengelola, memproses, memproduksi, hingga menjual potensi sumber
daya alam Papua.
Kehadiran pemerintah melalui Kementerian Koperasi UKM seperti mendirikan Pusat
Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Biak serta menggaungkan jiwa kewirausahaan terhadap
anak muda orang asli Papua merupakan sebuah program yang tepat. Ini menjadi
tantangan bagi anak muda Papua untuk mengelola potensi sumber daya alam agar
memiliki nilai tambah.
"Kita harus mengubah pola pikir anak muda asli Papua dengan berani
menekuni kewirausahaan yang menjanjikan peluang meningkatkan ekonomi keluarga
dan membuka kesempatan kerja untuk orang lain, " sebut Tia Warwe yang
konsultan bisnis Komunitas Pedagang Mama Papua di Jayapura.
Sebagai contoh potensi sumber daya alam di Biak berupa sektor perikanan
kelautan. Banyak ikan tuna yang bisa diolah menjadi produk ikan asap kemasan
sebagai bahan makanan dan oleh-oleh.
Peluang bisnis untuk bisa memproduksi ikan asap di Biak masih terbuka, tinggal
sekarang bagaimana anak muda asli bisa membaca dan menangkap peluang
bisnis yang menjanjikan secara ekonomi.
"Bisnis ikan asap tuna di Biak begitu menguntungkan jika ini dikelola
dengan kesungguhan hati dan kesabaran untuk menghasilkan uang buat kebutuhan
keluarga, " ucap perempuan asli Papua dari Suku Biak itu.
Wirausaha
Papua
Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian
Koperasi dan UKM Irwansyah Putra mengatakan untuk
memacu pertumbuhan dan perkembangan kewirausahaan di Tanah Air, pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan
Kewirausahaan Nasional.
Maka dari itu, perlu upaya untuk mewujudkan ekosistem kewirausahaan yang
mendukung, di antaranya melalui sinergi lintas sektor, standarisasi, dan integrasi pelaksanaan program
baik di tingkat pusat maupun daerah, serta mengembangkan proses bisnis dalam
ekosistem kewirausahaan.
Pada tahun 2022, Kementerian Koperasi UKM telah menyediakan
tempat untuk pendampingan kepada pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Biak Numfor
melalui kehadiran pusat layanan usaha terpadu yang dibangun pada tahun 2022
dengan anggaran Rp9,5 miliar.
"Ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak, baik Pemerintah Pusat
maupun pemerintah daerah, dunia usaha, dan berbagai pemangku kepentingan
lainnya untuk bersama-sama mendorong anak muda Papua menjadi wirausaha yang
inovatif dan berkelanjutan," ujar Irwansyah.
Ia minta anak muda Papua punya tekad kuat menjadi pelaku usaha. Agar bisa naik
kelas, mereka perlu mendapat dukungan berbagai program maupun insentif dari
pemerintah, serta sinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong kemunculan
wirausaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Kehadiran pusat layanan usaha terpadu di Biak diharapkan dapat meningkatkan
jiwa kewirausahaan bagi anak muda asli Papua dan menjadi penggerak kelahiran
wirausaha-wirausaha baru yang tangguh dan mandiri ke depan.
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi UKM dan pemda bersama komunitas pelaku
usaha orang asli Papua terus mendorong jiwa kewirausahaan terus tumbuh di
kalangan anak muda asli Papua.
Tantangan
bagi anak muda
Adan, mahasiswa di Biak, mengakui ajakan menjadi wirausahawan oleh pemerintah
merupakan tantangan bagi anak muda asli Papua setelah selesai kuliah.
"Menjadi wirausaha muda Papua yang mandiri dan tangguh memang tidak
semudah kata-kata. Itu harus dilakukan dengan kesungguhan hati, ketekunan, dan
kesabaran. Semua itu harus berproses, " ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Biak Numfor Calvin Mansnembra mengakui kehadiran pemerintah
lewat Kementerian Koperasi UKM yang sudah membangun fasilitas gedung pusat
layanan usaha terpadu di Kabupaten Biak Numfor dapat membantu anak muda asli
Papua memperdalam ilmu bisnis.
Pusat layanan usaha terpadu yang dilengkapi tenaga konsultan itu diharapkan
dapat memberikan informasi dan pendampingan bagi calon wirausaha anak muda asli
Papua.
Ajakan menjadi wirausahawan muda merupakan tantangan yang harus dijawab anak
muda asli Papua. Papua memiliki sumber daya alam melimpah di sektor perikanan
kelautan, tambang, perkebunan, kehutanan, serta pertanian.
Semua kekayaan itu hanya berhenti berupa potensi bila tak
ada yang berani menjadi pengusaha yang mampu mengolah lalu mendapatkan nilai
tambah demi meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua. (Tim Liputan)
Editor : Aan