Layanan IGD Persalinan dan Rawat Jalan Akan Di Ujicobakan 2 Januari

Editor: Redaksi author photo

Layanan IGD Persalinan dan Rawat Jalan Akan Di Ujicobakan 2 Januari 
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meresmikan uji coba pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pontianak Utara Kota Pontianak. Peresmian awal atau soft launching ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, jajaran DPRD Kota Pontianak, jajaran Forkopimda Kota Pontianak dan masyarakat, Jumat (30 Desember 2022). 

Sebagaimana diketahui, RSUD Pontianak Utara merupakan rumah sakit tipe D berlokasi di Jalan Khatulistiwa Kelurahan Siantan Hilir. Gedung RSUD tersebut baru selesai pembangunannya. Rumah sakit yang mulai dikerjakan sejak akhir tahun 2021 ini dibangun dengan menelan anggaran sebesar Rp47 miliar secara multiyears untuk tiga tahun anggaran.

Edi mengungkapkan, soft launching hari ini masih dalam taraf uji coba untuk operasional pelayanan RSUD di Pontianak Utara. Ia berharap pelayanan yang diberikan oleh petugas lebih humanis, ramah dan ikhlas melayani.

"Berikan pelayanan dengan senyum, dengan ramah, dengan ikhlas sesuai dengan sumpah profesi yang mereka emban," ujarnya.

Menurutnya, fisik bangunan gedung beserta segala sarana dan prasarananya tidak akan berarti jika pelayanan yang dirasakan masyarakat tidak memuaskan. Oleh sebab itu dirinya menekankan pada seluruh jajaran tenaga medis dan perawat beserta seluruh karyawan RSUD Pontianak Utara senantiasa berjiwa melayani.

"Kita akan evaluasi pelayanan rumah sakit ini nantinya dan kita juga akan buka layanan pengaduan. Kalau ada perawat atau staf rumah sakit yang judes, kita langsung ambil langkah tindakan pada petugas tersebut," tegasnya.

Edi menambahkan, meski fisik bangunan gedung RSUD sudah selesai, namun masih ada masa pemeliharaan hingga tiga bulan ke depan. Dalam masa pemeliharaan itu, pihaknya akan memantau fungsi dari seluruh instalasi dan sarana prasarana yang masih perlu dilengkapi.

"Total anggarannya Rp47 miliar untuk tiga tahun anggaran atau secara multiyears . Tahun depan untuk memenuhi alkes beserta kelengkapan tempat tidur, alat medis dan lainnya," sebutnya.

Untuk melengkapi ruang-ruang medis di RSUD dilakukan secara bertahap. Dia menargetkan kapasitas RSUD bisa menampung 120 tempat tidur. Dengan peresmian awal ini RSUD mulai beroperasi untuk melayani persalinan, tindakan-tindakan ringan seperti menangani korban kecelakaan ringan dan lainnya.

"Mudah-mudahan dalam waktu cepat sudah bisa beroperasi secara optimal terutama IGD dan yang lainnya. Saya berharap ini bisa berfungsi cepat," harapnya.

Sementara dari sisi manajemen, struktur SDM dan peralatan kesehatan dilakukan pengadaan secara bertahap. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan SDM, pihaknya masih memberdayakan SDM yang dimiliki.

"Sementara ini kita memanfaatkan SDM yang ada di RSUD Kota Pontianak maupun puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak," imbuh Edi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Saptiko menerangkan, setelah dilaksanakan soft launching RSUD Pontianak Utara ini, pihaknya mulai melakukan uji coba pelayanan mulai tanggal 2 Januari 2023 mendatang. 

"Pelaksanaan soft launching ini dalam rangka melihat kesiapan rumah sakit terutama SDM dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," terangnya.

Sementara, lanjutnya, pelayanan yang disediakan nanti antara lain IGD 24 jam, persalinan normal dan rawat jalan. Sedangkan untuk rawat inap belum dibuka.

"Kalau ada kasus-kasus di IGD, kita lihat dulu, kita observasi kondisinya, kalau memang cukup dirawat jalan maka pasien kita perbolehkan pulang. Akan tetapi untuk kondisi pasien yang harus dilakukan rawat inap, kita akan rujuk ke rumah sakit lain," jelas Saptiko.

Fasilitas ruang-ruang yang tersedia di RSUD ini di antaranya IGD, ruang rawat inap, persalinan, ruang nifas, ruang operasi, rontgen, ruang laboratorium dan penunjang medik lainnya. Poliklinik juga akan disiapkan pihaknya. Sementara kapasitas tempat tidur untuk pasien baru sebanyak 50 unit.

Pihaknya saat ini tengah berupaya memenuhi kebutuhan SDM seperti dokter spesialis dan peralatan. Menurutnya, untuk kebutuhan SDM dibutuhkan setidaknya 120 hingga 150 orang untuk optimalnya pelayanan rumah sakit. Saat ini masih 80-an SDM yang mengisi pelayanan RSUD. Sedangkan empat spesialis dasar yakni spesialis anak, spesialis penyakit dalam, kebidanan dan bedah belum terpenuhi. 

"Untuk sementara  beberapa spesialis seperti spesialis anak dibantu dari RSUD Kota  Pontianak. Kalau dokter spesialis  sudah terpenuhi semua, baru kemudian RSUD Pontianak Utara ini membuka pelayanan rawat inap," pungkasnya. (Tim Liputan).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini