KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
mencatat realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata dan ekonomi
kreatif di lima Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) mencapai Rp15,2
triliun hingga triwulan III 2022.Kemenparekraf Realisasikan KUR Rp15,2 Triliun Di Lima Destinasi Wisata
"Ini yang membanggakan, realisasi KUR di lima
DSP jumlah debiturnya sudah tembus 311.164 debitur dan jumlah akad kredit
mencapai Rp15,2 triliun," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Menparekraf) Sandiaga Uno. Senin (26 Desember 2022).
Sandiaga menjelaskan sebaran KUR di lima DSPN
yakni Danau Toba sebanyak 14.635 jumlah debitur dengan jumlah kredit Rp881
miliar, Borobudur sebanyak 269.948 jumlah debitur dengan kredit Rp12,9 triliun,
Mandalika sebanyak 6.776 jumlah debitur dengan jumlah kredit Rp346 miliar,
Labuan Bajo sebanyak 18.935 jumlah debitur dengan jumlah kredit Rp942 miliar,
dan Likupang 1.410 jumlah debitur dengan jumlah kredit Rp72,4 miliar.
Kemenparekraf, lanjutnya, juga mencatat 3.620 desa
wisata telah bergabung dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta) hingga akhir tahun
2022.
"Dua tahun ke depan gaspol supaya bisa 7.500 desa wisata yang tergabung dalam
Jadesta," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Lebih lanjut ia menyampaikan jumlah wisatawan
mancanegara (wisman) hingga Oktober 2022 mencapai 3,92 juta wisman. Adapun
target kunjungan wisman pada tahun 2023 mencapai 3,5 hingga 7,4 juta orang.
Sementara jumlah wisatawan domestik hingga Oktober
2022 sebanyak 633 hingga 703 juta pergerakan. Adapun target kunjungan wisatawan
domestik pada tahun 2023 mencapai 1,2 hingga 1,4 miliar orang.
Ia menambahkan kontribusi pariwisata terhadap PDB
tahun 2022 mencapai 3,60 persen. Adapun kontribusi PDB Pariwisata pada tahun
2020 sebanyak 2,24 persen, tahun 2021 sebanyak 2,40 persen, dan target tahun
2023 sebanyak 4,1 persen.
Sandiaga juga menekankan agar setiap program kerja
dan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus memberikan dampak
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, kebijakan yang tepat sasaran,
tepat manfaat, tepat waktu, serta memahami kebutuhan masyarakat.
"Setiap program Kemenparekraf memiliki kunci
penting dalam implementasinya yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,"
ujarnya.
(Tim Liputan)
Editor : Aan