KALBARNEWS.CO.ID
(DENPASAR) - Gubernur Bali Wayan Koster meminta pembangunan Turyapada
Tower KBS 6.0 Kerthi Bali dan Shortcut Singaraja-Mengwitani mengutamakan
kualitas.
Minggu (26 Desember 2022).Gubernur Bali Minta Pembangunan Tower Dan Shortcut Utamakan Kualitas
Siaran pers Humas Pemprov Bali yang diterima di
Denpasar, Senin, menyebutkan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali didesain
dengan koefisien ketahanan gempa tertinggi 1.0 G dan memiliki kekuatan hidup
struktur minimal 500 tahun.
“Pembangunan ini harus dikerjakan dengan sangat
akurat dan presisi. Saya minta material bahan bangunannya betul betul dikontrol
dan harus menggunakan material yang memenuhi standar atau bahkan harus di atas
standar dari bangunan yang normal. Saya minta ini dikawal ketat," kata
Wayan Koster saat meninjau pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi
Bali dan Shortcut Singaraja-Mengwitani.
Gubernur asal Buleleng itu juga mewajibkan
peralatan pembangunannya lengkap untuk mendukung target waktu
pengerjaan yang telah ditentukan. Karena itu pembangunannya perlu diiringi
dengan sumber daya manusia yang berkomitmen, berkualitas, dan kompeten.
“Metode pengerjaan dipikirkan betul, saya minta
jangan mengorbankan kualitas bangunan, jangan main-main di sini, jadi campuran
bahannya harus betul-betul diawasi secara akurat,” ujarnya.
Untuk pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani
sendiri, Gubernur Koster meminta agar segera mencari hari baik untuk melakukan
Pemlaspasan atau upacara penyucian bangunan untuk titik 7ABC dan titik 8 yang
akan diresmikan Januari 2023.
Dalam tinjauannya tersebut, orang nomor satu di
Pemprov Bali itu mendapatkan laporan pelaksanaan tower dari PT. Hutama Karya
dan PT. Yodya Karya, di mana Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Desa
Pegayaman, Kecamatan Sukasada,Buleleng yang dikerjakan oleh 161 pekerja kini
pengerjaannya telah mencapai 13,86 persen.
Gubernur mengatakan bahwa saat ini telah dilakukan
peningkatan alat carmix untuk mendukung beton, penambahan alat concrete pump
untuk pengecoran, penambahan alat drilling rig sany SR-265, dan menerapkan
sistem kerja lembur di malam hari.
Sementara itu untuk Shortcut Singaraja-Mengwitani
yang berlokasi di Desa Wanagiri, Desa Pegayaman, dan Desa Gitgit, Kecamatan
Sukasada, pembangunan titik 7ABC dan titik 8 telah mencapai 96,14 persen,
dengan mampu memangkas sembilan tikungan menjadi tiga tikungan, dan dari 15
tikungan menjadi empat tikungan. (Tim Liputan)
Editor : Aan