KALBARNEWS.CO.ID
(DEPOK) - Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah (Bappeda) Kota Depok Jawa Barat Dadang Wihana mengingatkan pentingnya
pemberdayaan bisnis pengembangan start up anak-anak muda Depok. Kamis (2 Desember 2022).Bappeda Depok Ingatkan Pentingnya Pemberdayaan Start Up Anak Muda
"Depok sudah terbuka soal teknologi informasi
maka hal ini semakin dipermudah. Banyak anak-anak Depok yang fokus pada bidang start up dan itu harus diberdayakan," kata Dadang.
Untuk itu, lanjut Dadang, pihaknya menggelar
Kompetisi Depok Free Stunting 2022 yang telah meloloskan sebanyak 10 start up di tahap awal, dari 19 peserta awal, dan kini mulai
dinilai oleh tim juri dalam perlombaan.
Dadang menjelaskan Kompetisi Depok Free Stunting
2022 merupakan ajang pencarian inovator untuk membantu pemerintah dalam
mengintervensi kasus stunting di Kota Depok.
Dadang mengakui start up identik dengan perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi dan
bisnis. Namun ternyata ada juga yang fokus pada bidang kesehatan dan sosial.
Pemerintah, tambah dia, membutuhkan sentuhan baru
dalam mengintervensi program stunting, salah satunya melalui bantuan start up. Melalui kompetisi ini diharapkan muncul sinergi antara
pemerintah dan masyarakat untuk menemukan solusi, inovasi, rekomendasi
terbaik dalam menekan stunting.
"Dari hasil pemilihan start up stunting yang terbaik, dapat kita manfaatkan baik untuk
pendampingan, pemantauan maupun edukasi. Karena secara data stunting bukan
hanya disebabkan keluarga yang kurang mampu," kata Dadang.
Dalam kesempatan ini, ia memaparkan 10 start up yang mengikuti seleksi lanjutan di antaranya, Botika,
Gizi Nusantara, ATM Sehat, Nayz Sereal dan Doctor Tools. Kemudian Si Melon,
Saga Sehat, Sakti, Dijaga serta Inutrilite.
"Kami akan pilih tiga pemenang yang dapat
diaplikasikan di Kota Depok dalam rangka penanganan stunting. Targetnya zero new stunting untuk tahun 2024/2025," ujarnya.(Tim Liputan)
Editor : Aan