KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mengkhawatirkan
kecanggihan media sosial (medsos) dapat mendegradasi pemahaman generasi muda terhadap
budaya bangsa Indonesia, sehingga perlu upaya semua pihak untuk meminimalkan
dampak negatif teknologi informasi.Sabtu (19 November 2022).Wakil Ketua MPR Khawatir Kecanggihan Medsos Degradasi Budaya Bangsa
"Melalui kecanggihan media sosial, anak-anak
muda cenderung mengikuti semua yang sedang tren di dunia dan tidak menyadari
lama kelamaan akan mendegradasi pemahaman mereka terhadap budaya bangsa
sendiri," kata Fadel dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Fadel mengatakan hal itu dalam acara
"Temu Pakar Bersama Pimpinan MPR RI" yang merupakan kerja sama MPR
dengan Dewan Eksekutif Wilayah (DEW) Rampai Nusantara Provinsi Gorontalo di
Kota Gorontalo, Jumat (18/11).
Dia menilai generasi muda bangsa Indonesia saat
ini hidup di era globalisasi dengan kemajuan teknologi sangat pesat, terutama
teknologi informasi seperti media sosial yang sangat digandrungi anak muda.
Menurut Fadel, meskipun memiliki banyak dampak
positif karena memudahkan kehidupan sehari-hari, teknologi informasi terdapat
sisi negatif yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
"Ini yang saya khawatirkan, degradasi budaya
tergerus dan akhirnya menghilang," tambahnya.
Fadel menilai berbagai upaya untuk meminimalkan
dampak negatif globalisasi, salah satunya dengan melestarikan budaya bangsa
agar tidak tergerus dan menghilang.
Dia mencontohkan pelestarian budaya tersebut
dilakukan Lamahu dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyelenggarakan
Festival Seni Budaya Betawi dan Gorontalo ke-2 di Provinsi Gorontalo pada 19-20
November 2022.
"Festival tersebut penuh dengan edukasi
kepada masyarakat dan generasi muda tentang kekayaan budaya Betawi dan
Gorontalo. Masifnya pemahaman budaya menjadi sangat penting karena
nilai-nilai budaya bangsa bisa menjadi benteng dari efek negatif
globalisasi," katanya.
Fadel menegaskan MPR sangat peduli terhadap
pemahaman generasi muda kepada budaya bangsa, sehingga lembaga tersebut membuat
dan menjalankan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan berbagai metode
kepada berbagai kalangan rakyat di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu bagian dari Empat Pilar itu adalah
Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semangat dan pendorong keragaman budaya
bangsa untuk saling menghormati dan saling mengisi.
"Saya mengajak anak-anak muda di Rampai
Nusantara dan di seluruh Indonesia segera menyadari persoalan ini dan mendukung
serta berkiprah dalam segala kegiatan pelestarian budaya," ujar
Fadel Muhammad.
Jika pelestarian budaya terjadi secara luas, maka
jati diri dan karakter generasi muda akan tetap kokoh dan bertambah tebal,
sehingga tidak perlu khawatir lagi terhadap derasnya arus modernisasi. (Tim Liputan)
Editor : Aan