KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol
Hengki Haryadi mengungkapkan hasil pemeriksaan forensik digital
menemukan satu keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat,
sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar. Kamis (24 November 2022).Polisi: Satu Keluarga Yang Meninggal di Kalideres Jarang Berkomunikasi
"Hasil digital forensik ditemukan petunjuk
sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar,"
kata Hengki di Jakarta.
Hengki mengungkapkan dalam rumah yang dihuni oleh
empat orang tersebut hanya terdapat dua unit ponsel dan di dalamnya ditemukan
percakapan satu arah dari satu ponsel ke ponsel lainnya.
Percakapan satu arah tersebut menggunakan bahasa
Inggris yang sifatnya emosional.
"Sebagaimana yang kami sampaikan kemarin, ini
kata-katanya sangat terlihat bahwa ini berpendidikan dari bahasa Inggris
sifatnya emosi," ujar Hengki.
Hengki mengungkapkan konten percakapan tersebut
saat ini tengah diteliti oleh tim psikologi forensik, untuk mencoba memahami
kondisi psikologis anggota keluarga tersebut sebelum meninggal demi mengungkap
motif dan penyebab kematian satu keluarga tersebut.
Penemuan tewasnya satu keluarga itu berawal ketika
ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10)
sekitar pukul 18.00 WIB.
Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres
terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk
ke dalam rumah tersebut.
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat
mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang
belakang.
Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar
lokasi. Setelah itu, keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri
Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses autopsi.
Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal
penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan
disebabkan oleh kelaparan.
Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan
yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.
Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim
penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni
rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.
Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai
keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan
temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.(Tim Liputan)
Editor : Aan