![]() |
| Peneliti UNU Kalbar Kembangkan Permainan Monopoli |
Alvina Yolanda, M.Sc, Ketua Tim Peneliti UNU Kalbar menjelaskan, media pembelajaran diberi nama “KaPe” atau Kartu Perawat. Pengembangan KaPe ini akan mengintegrasikan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara ke dalam permainan monopoli. Kosa kata, tata bahasa hingga konteks materi yang diajarkan akan disesuaikan dengan profesi keperawatan sehingga KaPe diharapkan menjadi media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
“Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang dikembangkan oleh Tomlinson dan mengadopsi model Four-D. Penelitian kami dilakukan di SMK Keperawatan Cahaya Bangsa, Kubu Raya melibatkan siswa kelas XII beserta 2 orang guru, guru Bahasa Inggris dan guru Ilmu Keperawatan Dasar SMK Keperawatan,” papar Alvina di kampusnya, Senin (14 November 2022).
Lanjutnya, permainan KaPe memilki beberapa perangkat permainan yaitu papan main, bidak pemain, uang-uangan, skenario tindakan medis dalam setiap ruangan, realia yang berkenaan dengan scenario tindakan medis, dan Kartu Perawat itu sendiri. Media permainan ini juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya. Siswa dinilai memahami apabila mampu memperagakan skenario yang tertulis dalam KaPe dengan benar.
Apa alasan mengembangkan metode permainan monopoli? Alvina, dosen Bahasa Inggris ini menjawab, perbedaan kurikulum di SMA dan SMK menyebabkan adanya perbedaan dalam pendekatan metode mengajar. Metode, materi, dan media pembelajaran hendaknya juga harus disesuaikan dengan jurusan sekolah. Sehingga mengajar dengan satu metode untuk semua jenis materi dan siswa (one size fits to all) tidak boleh diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran.
“Kita dari Prodi Bahasa Inggris UNU Kalbar sejak tahun 2021 berupaya mengembangkan pengembangan media pembelajaran berupa permainan dengan pendekatan Content Based Instruction untuk mengajar Bahasa Inggris secara khusus di SMK Keperawatan. Hasil penelitian ini juga telah dipaparkan dalam konferensi internasional yang diselenggaran oleh IDP PnomPenh, Cambodia, pada 18th Annual CamTESOL Conference secara virtual pada 18-20 Februari,” papar Alvina.
Sementara itu, Erlan selaku peserta dalam pengembangan media pembelajaran KaPe menyambut baik program ini.
“Kami sebagai guru merasa terbantu dengan media ajar yang dikembangkan oleh tim Bahasa Inggris UNU Kalbar. Dengan adanya KaPe belajar mengajar yang awalnya dirasa sulit dan membosankan kini menjadi hal yang menarik,” katanya. (Ros)
Editor : Aan
