KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Tokoh pemuda Muhammadiyah Abdullah Keliobas mengapresiasi
kehadiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pembukaan Muktamar Ke-48
Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/11).Minggu (20 November 2022).Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Kehadiran Jokowi Pada Pembukaan Muktamar
“Kita harus memberikan apresiasi tinggi kepada
Presiden atas kehadirannya di Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo.
Kontribusi Muhammadiyah buat bangsa dan negara bukan hal baru, sejak 1912,
Muhammadiyah hadir sudah berbuat untuk negara,” kata Abdullah, sebagaimana
dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, kehadiran Presiden Jokowi di
pembukaan Muktamar Muhammadiyah adalah bukti penghormatannya kepada
Muhammadiyah. Bahkan, diketahui pula Presiden Jokowi rela meninggalkan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bangkok, Thailand, lebih awal untuk
membuka muktamar tersebut.
“Pastinya, kami beri apresiasi tinggi kepada
Presiden Jokowi yang telah meninggalkan KTT APEC di Thailand hanya untuk hadir
membuka Muktamar Muhammadiyah dan begitulah penghormatan Presiden Jokowi kepada
Muhammadiyah, apresiasi yang luar biasa,” ujar Abdullah.
Abdullah memastikan Muhammadiyah memiliki komitmen
dan pandangan yang sejalan dengan pemerintahan Presiden Jokowi dalam menghadapi
berbagai ancaman terhadap bangsa Indonesia ke depan, seperti krisis ekonomi,
pangan, dan misi perdamaian dunia.
“Muhammadiyah senapas dengan Presiden dalam
menghadapi ancaman global karena Muhammadiyah lahir untuk umat dan bangsa.
Intinya, Muhammadiyah itu tidak sekadar retorika, tapi aksi nyata,” ujar dia.
Abdullah yang telah lama terlibat dalam
kepengurusan DPP Pemuda Muhammadiyah itu menyampaikan bahwa fokus Muhammadiyah
sejak dulu hingga saat ini adalah kemajuan dunia pendidikan dan kesehatan. Hal
tersebut salah satunya terbukti saat Muhammadiyah sebagai organisasi terlibat
langsung dalam penanganan pandemi COVID-19 bersama pemerintah.
Dengan berbagai masalah yang dihadapi bangsa saat
ini, ia memandang Muhammadiyah diharuskan memainkan perannya lebih besar,
seperti menjangkau kancah internasional.
“Di era saat ini, Muhammadiyah harus memainkan
perannya, bukan hanya amal usaha, melainkan Muhammadiyah harus berperan dalam
kancah internasional, apalagi masalah yang dihadapi dunia sekarang adalah
krisis ekonomi, ketahanan pangan, dan perang,” ucap dia.
Di samping itu, ia memandang bahwa Muhammadiyah
harus memainkan peran-peran politik kebangsaan, seperti menyampaikan kepada
warganya untuk menjaga perdamaian dunia dan berkontribusi terhadap kemajuan
bangsa.
"Harus menyampaikan kepada warganya (warga
perserikatan) untuk menjaga dunia yang damai, berkontribusi terhadap kemajuan
bangsa, dan negara, apalagi ancaman krisis itu akan berdampak besar kepada
masyarakat,” ucap Abdullah.(Tim Liputan)
Editor : Aan