KALBARNEWS.CO.ID (BALI) -- Dengan tema "Building Bridges, Connecting
Visions", Mindray sukses menggelar "2022 SEA & SA Mindray
Ultrasound Forum" di Bali, Indonesia. Lebih dari 150 peserta asal Indonesia, Filipina, dan Thailand mengikuti forum ini, serta saling berbagi
keahlian teknis dan analisis tentang teknologi terdepan di industri. Rabu (16 November 2022).Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, Ketua HUGI
Di sesi pembukaan forum ini, Mindray meresmikan program multicenter
research "Combined Abdominal and Pelvic Ultrasound",
dipimpin dua institusi Principal Investigator (PI): HUGI
(Himpunan Uroginekologi Indonesia) dan The Third Affiliated Hospital
of Sun Yat-sen University asal Tiongkok. Pakar terkemuka dari tujuh rumah
sakit yang berpartisipasi di Indonesia: RS YPK Mandiri Hospital, RSUPN Dr.
Cipto Mangunkusumo Hospital, RSUP Dr. Sardjito Hospital, RSUP Hasan Sadikin
Hospital, RSUP Prof. Ngoerah Denpasar Hospital, RSUD Dr. Soetomo Hospital, RSUP
Dr. Kariadi Hospital, turut merayakan momen pencapaian ini bersama seluruh tamu
undangan.
Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, Ketua
HUGI, berkata "Riset 'Prevalence of Pelvic Floor Disorders (PFD)
in Tertiary Care Center in Indonesia' menunjukkan, prevalensi pasien PFD
mencapai 33%. Sementara, prevalensi Pelvic Organ Prolapse (POP), Urinary
Incontinence (UI), dan Fecal Incontinence (FI) masing-masing tercatat
sebesar 26,4%, 15,3%, dan 2,5%. Sebagai catatan, riset PFD masih terbatas di
kalangan perempuan di Asia Tenggara, dan terdapat perbedaan dalam
perawatan PFD di negara Asia Tenggara. Kondisi yang berbeda-beda dan
kompleks seperti yang terjadi di Asia Tenggara menimbulkan tantangan
lain ketika menerapkan panduan yang disusun di negara Barat. Maka, kita
membutuhkan komitmen kolaborasi yang baik untuk menyusun panduan spesifik
di Asia Tenggara."
Mengomentari program multicenter research ini, Prof.
ZHANG Xinling berkata, "Program ini dilakukan dengan
ultrasonografi dalam berbagai aspek. Pertama, kami ingin mengeksplorasi
kelayakan pemeriksaan ultrasonografi pada tahap antepartum guna
memprediksi metode kelahiran. Kedua, menganalisis korelasi antara PPUS
dan Female Pelvic Floor Dysfunction (FPFD) pada tahap antepartum, intrapartum,
dan postpartum. Program ini akan menyusun protokol untuk
memprediksi metode kelahiran dan ikut memantau fase kehamilan. Lebih lagi,
program ini mampu mendeteksi abnormalitas struktural dari periodic flow sebelum
kemunculan gejala klinis postpartum. Saya menilai, program ini akan
membuat perkembangan dalam pengelolaan FPFD yang berdampak pada kehidupan
perempuan."
Setelah program multicenter research diluncurkan,
delapan pembicara dari Indonesia, Thailand, Filipina, dan Tiongkok
membagikan pengalaman klinis dalam bidang OBGYN dan Radiologi, serta
mengulas teknologi inovatif Mindray seperti Smart Pelvic, Smart Planes CNS, V
Flow, Sound Touch Elastography, uHIT, didukung demonstrasi produk secara
langsung.
Di sesi OBGYN, beberapa topik turut dibahas. Pertama, Dr.
Fernandi Moegni menyampaikan paparan dengan topik "Early detection of
pelvic floor muscle weakness with Smart Pelvic Ultrasound Imaging in late
pregnancy and after childbirth", disusul Dr. dr. Efendi
Lukas yang mengulas topik "Ultrasound examination for detection of
CNS abnormality". Kemudian, Dr. Andi Darma Putra menyampaikan paparan
berjudul "Ultrasound Features and Diagnostic Workup of Uterine
Leiomyosarcoma" sebelum ditutup Dr. Berly B.
Balita dengan topik "Basic of Fetal Echocardiogram".
Di sesi Radiologi, Dr. I Made Dwijaputra Ayusta menyampaikan
paparan tentang "V flow: An Innovative Vascular Ultrasound",
diikuti oleh Dr. Chinnarat Bua-Ngam dengan topik "Practical Points
in Thyroid US". Dr. Xie Xiaoyan lalu membagikan ulasan tentang
perkembangan dan aplikasi klinis dari interventional ultrasound di
Tiongkok, serta Dr. Duangkamon Prapruttam berbagi pengalaman tentang Liver
Elastography.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pakar di Asia
Tenggara untuk menggelar sarana pertukaran dan kerja sama akademis yang
berskala internasional," ujar Mou Fangyi, General Manager, Mindray
Medical, di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Mindray Medical selalu
berkolaborasi dengan pakar dan akademisi lokal guna membangun sarana pertukaran
dan kerja sama akademis yang berskala internasional, memopulerkan teknologi
medis yang bertaraf premium, serta menjadi kekuatan utama yang melindungi
kesehatan manusia.(Tim Liputan)
Editor : Aan