KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA)
- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki
memastikan tim majelis kode etik yang baru bebas dari relasi keluarga dalam
mengusut tuntas kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan di kementerian
tersebut. Senin (28 November 2022)
Menkop UKM Pastikan Majelis Kode Etik Bebas Dari Relasi Keluarga
"Majelis kode etik yang baru ini bersih
dari relasi kekerabatan, baik dengan pelaku maupun korban," kata Menkop
UKM Teten Masduki.
Teten mengatakan
pembentukan tim majelis kode etik tersebut, merupakan respons dari pembubaran
majelis kode etik yang lama karena dinilai atau diduga ada unsur memperlama
proses penyelidikan kasus yang terjadi sejak akhir 2019 itu.
Melalui majelis kode etik tersebut, Teten
memastikan akan mengevaluasi seluruh kasus itu hingga lebih jelas terutama
dalam hal penegakan etik bagi pelaku-pelaku yang terlibat.
Tidak hanya itu, Kementerian Koperasi dan UKM
juga akan melakukan upaya pencegahan agar kasus kekerasan seksual dan
pemerkosaan tidak lagi terjadi di kemudian hari. Langkah yang dilakukan yaitu
membentuk tim internal yang bertugas merespons pengaduan, termasuk merumuskan
tindak pidana kekerasan seksual. Tim yang akan dibentuk itu dipastikan juga
menjamin kerahasiaan
"Kami akan jadikan Kemenkop UKM sebagai
proyek percontohan dari pelaksanaan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan
Seksual," ujar dia.
Harapannya agar setiap pegawai di Kemenkop UKM
memiliki pemahaman tentang kekerasan seksual termasuk mencegah, menangani
maupun menindak nya, kata Ketua ICW periode 1998 hingga 2008 tersebut.
Sebagai bentuk keseriusan, Kemenkop UKM telah
mengundang sejumlah aktivis perempuan dalam mendiskusikan program tersebut.
Tidak hanya itu, ke depan kementerian yang dipimpinnya akan memetakan sumber
daya manusia sebagai upaya memperbaiki organisasi secara menyeluruh.
Tujuannya, menghindari nepotisme rekrutmen
tenaga honorer atau penempatan jabatan di lingkungan Kemenkop UKM. Hal itu
berkaca dari pengusutan kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan pegawai di
instansi itu yang terhambat karena adanya relasi kekerabatan.
(Tim Liputan)
Editor : Aan