KALBARNEWS.CO.ID
(MAMUJU) - Pemerintah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat
(Sulbar), melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun)
setempat menggelar rapat koordinasi dan penyusunan program penyuluhan Pertanian
tahun anggaran 2022. Rabu
(23 November 2022).Majene Petakan Komoditi Pertanian Dan Peternakan
"Rapat koordinasi ini bertujuan memetakan
potensi komoditi pertanian, termasuk destinasi ternak yang ada di Kabupaten
Majene," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Majene M Syafei dalam keterangan di Mamuju, Rabu.
M Syafei mengutarakan harapannya agar setiap
penyuluh dan para koordinator setiap kecamatan menyampaikan informasi terkait
potensi komoditas pertanian yang ada di wilayahnya, termasuk juga destinasi
ternak.
"Kami harap masing-masing koordinator di
kecamatan memberi informasi potensi komoditi pertanian di wilayahnya serta
destinasi produksi ternak yang dimiliki, seperti luas tanaman dan
produksinya," ujar Syafei.
Hal tersebut lanjutnya, akan menjadi informasi
penting tidak hanya dalam penyusunan program tapi juga untuk TPID Kabupaten
Majene.
Sementara, Sekretaris Kabupaten Majene Ardiansyah
berharap masyarakat Majene bisa sejahtera melalui pemanfaatan sumber daya alam
yang dimiliki.
Majene sebutnya, memiliki bentangan pantai
terpanjang, kemudian pada Maret hingga April 2022 sering dilintasi ikan tuna,
namun tidak dapat dimaksimalkan karena peralatan penangkapan yang belum memadai.
Ia berharap OPD terkait, mulai dari Dinas
Ketahanan Pangan, Diskoperindag dan UKM serta Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan juga perusda agar bisa membentuk ekosistem perdagangan yang baik.
"Saat ini, kondisi petani khususnya pada
komoditi hortikultura hanya meraup untung sedikit," ujar Ardiansyah.
Sementara di tingkat pedagang yang mendapatkan
harga murah dari petani lanjutnya, justru sengaja menyimpan terlebih dahulu,
jika harga telah naik maka komoditas tersebut akan dijual dengan nilai yang
tinggi.
"Pada saat harga naik, baru dikeluarkan dan
dijual kembali ke masyarakat Majene dengan harga tinggi. Jadi yang untung besar
hanya pedagang dan mengorbankan petani," kata Ardiansyah.
Ia juga berharap perlu peran serius para penyuluh
pertanian dalam mendampingi para petani.
"Serta, kolaborasi dengan stakeholder terkait untuk membentuk ekosistem pertanian yang ideal, khususnya
mempersiapkan sistem untuk menjamin hasil produksi petani dalam hal
distribusi," terang Ardiansyah. (Tim liputan)
Editor : Aan