KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Suku Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan
(Sudin KPKP) Kepulauan Seribu menyelenggarakan pelatihan petani rumput
laut di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan
Seribu Utara sebagai upaya mengembangkan komoditi ini menjadi unggulan. Rabu (23 November 2022).Kepulauan Seribu Dorong Pengembangan Rumput Laut di Pulau Pramuka
"Ini adalah pemberdayaan khusus petani rumput
laut di Kelurahan Pulau Panggang. Tugas kami adalah terus melakukan
pendampingan pembinaan, sampai rumput laut ini menjadi 'emas hijau',"
kata Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu Devi Lidya Devi dalam
keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dalam upaya memberdayakan petani rumput
laut, Sudin KPKP Kepulauan Seribu bekerja sama dengan Pertamina Hulu
Energi (PHE) ONWJ menyalurkan bantuan tali rumput laut bertempat di Aula Kantor
Sudin KPKP, Pulau Pramuka.
Devi mengatakan bantuan tali itu langsung
diberikan kepada kelompok budidaya rumput laut Kelurahan Pulau Panggang.
"Totalnya ada lima paket, masing-masing
dibagi perkelompok dari kelompok kecil dibagi perorang, satu kelompok ada 10
orang," ujarnya.
Biasanya, panjang satu paket tali dapat mengikat
bibit rumput laut antara 20 hingga 25 meter.
Ia mengatakan dengan bantuan tali itu diharapkan
ke depan para petani rumput laut bisa langsung bekerja.
"Saat ini, kami sedang dalam proses untuk
bantuan benihnya, jadi kami minta mereka menyiapkan terlebih dulu dari mulai
memotong tali hingga mengikat-ikat bibit yang nantinya mereka tebar," kata
Devi.
Adapun bibit rumput laut yang ditanam sebanyak 12
ton, terdiri dari dua ton bibit cottoni dan 10 ton bibit spinosum dari
pertanggungjawaban sosial perusahaan PHE ONWJ.
Community Development (Comdev) PHE ONWJ Iman Teguh
membenarkan pihaknya ikut berpartisipasi dalam memberikan bibit rumput laut di
Pulau Pramuka, yaitu bibit cottoni dan bibit spinosum, selain tali yang
diberikan melalui program pertanggungjawaban sosial perusahaan.
"Totalnya sebanyak 12 ton. Jadi kami nantinya
yang akan melakukan pembelian dan mereka terima di lokasi," kata Iman.
Dalam proses pembelian bibit rumput laut yang akan
menjadi 'emas hijau', pihaknya melibatkan Sudin KPKP Kepulauan Seribu dan
perwakilan kelompok budidaya, agar mereka tahu bahwa yang dibeli itu tidak
salah.
"Mereka (Sudin KPKP dan perwakilan kelompok
budidaya) juga akan mengawal dan mengawasi pengiriman bibit supaya
kualitasnya tetap bagus sampai di lokasi," kata Iman.
Iman menambahkan, untuk proses pemasaran rumput
laut ini, pihaknya akan membicarakan lebih lanjut. Karena, pihaknya butuh
analisis dan asesmen ke depan seperti apa perkembangan rumput laut di Kepulauan
Seribu.
"Jadi, kita pingin melihat seperti apa sih
alur bisnis budidaya rumput laut sudah berjalan di Kepulauan Seribu, karena
saat ini kita baru melihat dari luar, belum dalamnya seperti apa," kata
Iman.
Diketahui, rumput laut sudah bisa panen dalam 22
hari sampai satu bulan. Adapun hasil panen antara 500 kilogram sampai 1
ton sekali panen setiap kelompok tani. Harga rumput laut kering dan basah
berkisar Rp50 ribu per kilogram.(Tim Liputan)
Editor : Aan